55 Warga Indonesia Bekerja di Perusahaan Shinkansen Jepang
Secara akumulatif ada 55 orang Indonesia sudah bekerja di perusahaan Shinkansen dan akhir tahun ini akan bertambah 10 orang lagi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ternyata ada tenaga Indonesia yang bekerja di perusahaan pembuat kereta peluru (Shinkansen) di Jepang. Bahkan secara akumulatif ada 55 orang Indonesia sudah bekerja di sana dan akhir tahun ini akan bertambah 10 orang lagi belajar di perusahaan Jepang ini.
"Itu perusahaan engineering transportasi Jepang J-TREC yang mempekerjakan tenaga dari Indonesia untuk latihan mengenai cara pembuatan Shinkansen," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (6/8/2015).
Shinkansen tipe E-7 yang akan dipakai di Indonesia nantinya, ternyata sudah mulai dipelajari oleh perusahaan Jepang tersebut dengan mempekerjakan banyak tenaga dari Indonesia.
"Hubungan perusahaan ini dengan tenaga Indonesia sudah agak lama, dan bahkan akhir tahun nanti akan ada 10 orang lagi datang berlatih di perusahaan ini," lanjutnya.
Jepang Transportasi Engineering Company (J-TREC) adalah sebuah perusahaan rekayasa transportasi. Total manufaktur rolling stock, kontainer kargo, rel kereta api dan turnouts dengan 100 persen saham dimiliki oleh East Japan Railway Company.
"Transportasi kereta api saat ini telah menjadi bagian dari infrastruktur sosial modern dan mengejar keselamatan, jaminan dan kenyamanan adalah inti dari filosofi manufaktur J-TREC," ujarnya.
Pendahulu dari perusahaan ini adalah Tokyu Car Corporation yang telah memproduksi dalam negeri pertama kali yaitu kereta api stainless steel di Jepang. Upayanya untuk memasuki pasar dunia sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir ini.
J-TREC didirikan tanggal 9 November 2011 dengan modal 3,1 miliar yen, jumlah karyawan 1.164 orang dengan President dan CEO yaitu Naoto Miyashita.