Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pria Paruh Baya yang Setia Perbaiki Jalan Berlubang

Seorang pria paruh baya di India menggunakan uang pensiunnya untuk menambal jalan berlubang di kampung halamannya, Hyderabad.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Pria Paruh Baya yang Setia Perbaiki Jalan Berlubang
Tribunnews.com
Ilustrasi jalan berlubang 

TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Seorang pria paruh baya di India menggunakan uang pensiunnya untuk menambal jalan berlubang di kampung halamannya, Hyderabad.

Sejak tahun 2011, Gangadhara Tilak Katnam (66) menambal jalan yang berlubang menggunakan tar dan kerikil. Mantan insinyur perkeretaapiaan tersebut mencari dan mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk menambal jalan setiap harinya.

Ia sangat berdedikasi dengan misi pribadinya tersebut. Ia mengaku tak menerima bayaran atas pekerjannya tersebut, bahkan ia harus merogoh koceknya sendiri untuk membeli bahan yang dipakai untuk menambal jalan yang bolong.

Diperkirakan ia sudah menambal lebih dari 1.000 lubang jalan di kampungnya sehingga ia mendapat julukan sebagai dokter jalan.

"Setelah saya bekerja untuk Dinas Kereta Api Wilayah Tengah Selatan selama 35 tahun, saya pensiun pada bulan Oktober 2008 dan menghabiskan beberapa waktu di rumah, juga bepergian ke AS untuk bertemu dengan anak saya," kata Tilak seperti dikutip dari Odditycentral, Selasa (11/8/2015).

"Pada bulan Januari 2010, saya kembali dan menetap di Hydershakote, di Hyderabad dan bekerja sebagai konsultan di sebuah biro software."

Saat itu, ketika ia hendak pergi ke kantornya, tak sengaja salah satu roda mobilnya masuk ke dalam lubang sehingga memercikkan air lumpur ke arah anak sekolah yang tengah berjalan di tepi jalan.

Berita Rekomendasi

"Kemudian juga karena terjadi beberapa kecelakaan terjadi setelahnya," katanya.

Dia berupaya untuk memberikan pemahaman kepada polisi setempat, bahwa kecelakaan terjadi karena kondisi jalan yang buruk, namun ia tidak direspon.

Akibatnya sebuah kecelakaan besar terjadi di kampung halamannya.

"Itu dekat dengan Rumah Langer di kawasan Kota Tua, dan saya telah melihat kecelakaan yang terjadi sekitar empat hari yang lalu tersebut," katanya.

"Sebuah bus menabrak RTC auto (becak roda tiga), menyebabkan satu orang meninggal. Saya merasa ngeri dengan apa yang saya lihat, dan saya menyadari bahwa jika seseorang mau menutup lubang maka kecelakaan itu mungkin tidak terjadi, kita bisa menyelamatkan nyawa," katanya.

Akibat itulah maka Tilak memutuskan untuk turun tangan.

Dia mengumpulkan kerikil yang ia temukan setiap harinya di jalan. Setiap kali ia melihat lubang di jalan, ia akan menaburinya menggunakan kerikil. "Setelah itu, saya berhenti dari pekerjaan saya dan untuk selanjutnya satu tahun hingga Juni 2012, saya menghabiskan uang pensiun saya memperbaiki jalan," katanya.

Istrinya memahami dengan kekecewaan suaminya tersebut sehingga ia merestui apa yang dilakukannya. Namun ia khawatir akan kondisi kesehatan suaminya karena ia bekerja di bawah panasnya sinar matahari.

"Dia menelepon dan meminta anak saya untuk memberikan saya pengertian," ujarnya.

Namun ketika anaknya datang dari Amerika Serikat (AS) dan melihat aktivitas baru ayahnya, ia akhirnya membantu Tilak dengan melalui dunia maya.

Karena semakin banyak orang mengetahui apa yang dilakukan Tilak, maka makin banyak yang membantunya memperbaiki lubang jalan. Beberapa orang lainnya membantu dengan memberitahukan lokasi lubang yang mereka temukan di jalan.

Awalnya, pejabat kota berusaha melarang Tilak, dengan mengatakan bahwa mereka yang akan memperbaiki lubang jalan. Namun ketika dia menolak untuk berhenti, mereka tidak punya pilihan lain selain bergabung dengannya dan membantu memberikan bahan untuk menambal jalan. [Sumber: Odditycentral].

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas