Kehadiran Mahathir Mohamad saat Unjuk Rasa di Kuala Lumpur Mendapat Kecaman
Kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersama pengunjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu (29/8/2015) dikecam
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SELANGOR - Kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersama pengunjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu (29/8/2015) dikecam sejumlah anggota Kabinet Perdana Menteri (PM) Najib Razak.
"Sangat mengecewakan dan disesali," ungkap Menteri Kemajuan Luar Kota dan Wilayah dan Anggota Majlis Tertinggi UMNO Ismail Sabri Yaakob, seperti dilaporkan Bernama, Minggu (30/8/2015).
Ismail mengatakan, Mahathir merupakan orang yang paling lantang menentang aksi demonstrasi jalanan terutama ketika Anwar Ibrahim dipecat dan arus demonstrasi besar-besaran pun terjadi saat itu.
"Kehadiran Mahathir semalam sangat mengejutkan dan mengecewakan. Akhirnya Mahathir sendiri yang dahulunya penentang kuat aksi demonstrasi jalanan akhirnya dia sendiri terlibat," katanya.
Ismail Sabri menegaskan, sebagai anggota Partai UMNO, Mahathir sepatutnya menghormati omongannya sendiri. "Jumlah demonstran yang hadir tidak boleh dianggap mewakili suara mayoritas rakyat," katanya.
Kekecewaan pada sikap Mahathir juga disuarakan Menteri komunikasi dan Multimedia Salleh Said Keruak.
Menurutnya, Mahathir telah melanggar prinsip-prinsipnya sendiri setelah menolak aksi demonstrasi besar-besaran setelah pemecatan Anwar Ibrahim sebagai Wakil Perdana Menteri pada 1998, ketika ia masih Perdana Menteri.
"Tetapi karena kebenciannya terhadap Presiden UMNO Najib Razak, dia mau lakukan itu untuk menghancurkan partai."
"Meskipun kehadirannya di saat itu singkat, tapi ia mendesak para pengunjuk rasa untuk melaksanakan dan mendorong mereka terus berada di sana," katanya.
Para demonstran di Malaysia dua hari ini menggelar aksi demo untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Najib Razak terkait tuduhan korupsi.