'Profil 'Bersih', Pergerakan yang Tuntut PM Najib Razak Lengser
Pergerakan dari organisasi 'Bersih' sedang menjadi sorotan media, akibat unjuk rasa ratusan ribu orang yang terjadi dari Sabtu
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Pergerakan dari organisasi 'Bersih' sedang menjadi sorotan media, akibat unjuk rasa ratusan ribu orang yang terjadi dari Sabtu (29/8/2015) hingga Minggu (30/8/2015) lalu itu.
Namun, apakah 'Bersih' itu dan apa penyebab yang membuat pergerakan itu bisa menghimpun massa ke jalanan Kuala Lumpur, demi mendesak PM Malaysia Najib Razak untuk turun dari jabatannya?
'Bersih' adalah sebuah pergerakan rakyat yang pertama kali ada pada November 2006, mewakili Koalisi Pemilu Adil dan Bersih. Koalisi tersebut terdiri dari 84 organisasi non-pemerintah dan kini dipimpin oleh Maria Chin Abdullah dari organisasi Women's Development Collective (WDC).
Awalnya, pergerakan 'Bersih' diikuti oleh sekelompok politisi dan anggota partai oposisi pemerintah. Namun, sejak April 2010, pergerakan tersebut mulai diikuti oleh masyarakat sipil yang bahkan tak datang dari latar belakang politik.
Inti tujuan dari pergerakan ini adalah menuntut reformasi menyeluruh terhadap proses pemilihan umum di Malaysia. Jika dijabarkan lebih spesifik lagi, 'Bersih' meminta perubahan atas beberapa kebijakan terkait pemilu, seperti menghapus penghitungan suara 'bayangan'dan penipuan.
Pergerakan 'Bersih' tercatat oleh The Straits Times sudah diwujudkan dalam berbagai unjuk rasa, yaitu pada 2007 ketika marak tuduhan korupsi dan pemilu tak transparan yang melibatkan koalisi Barisan Nasional, 2011 ketika ada kecurigaan kecurangan dalam pemilu di Sarawak, dan 2012 ketika Komite Pilihan Rakyat Malaysia merilis laporan soal adanya reformasi dalam pemilu.
Unjuk rasa yang dilakukan Sabtu lalu adalah aksi demonstrasi keempat yang pernah dilakukan oleh penggerak 'Bersih', mengusung nama 'Bersih 4.0'. Aksi tersebut menuntut PM Najib Razak agar segera mundur dari jabatannya dan reformasi pemilu untuk mencegah terjadinya korupsi.
PM Najib menjadi objek unjuk rasa sebab dirinya sempat terjerat kecurigaan penyelundupan dana sebesar sekitar 700 juta dollar AS dari kas 1Malaysia Development Berhad (1MDB) ke rekening pribadi Najib.
Meski masalah tersebut sudah dikonfirmasi oleh pihak 1MDB sebagai sebuah salah paham, publik sudah terlanjur marah dan kecewa karena tak adanya penjelasan baik soal kemunculan dana itu di rekening Najib, sehingga unjuk rasa pun dilakukan. (The Straits Times)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.