Bocah 15 Tahun Diduga Rencanakan Serangan untuk Paus Fransiskus di AS
Terkait ancaman yang dikatakan membahayakan keselamatan Paus Fransiskus, diduga ancaman tersebut datang dari anak umur 15 tahun
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Terkait ancaman yang dikatakan membahayakan keselamatan Paus Fransiskus, diduga ancaman tersebut datang dari anak umur 15 tahun yang dikatakan teradikalisasi ISIS.
Menurut ABC News, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan FBI pada 14 Agustus 2015 lalu melaporkan bahwa pihaknya telah menangkap seorang bocah 15 tahun di Philadelphia atas tuduhan merencanakan serangan.
Namun, dari laporan tersebut, hanya disebutkan bahwa serangan itu terinspirasi serangan ISIS dan tidak dijelaskan apakah memang sang Paus yang menjadi target serangan.
"Pelaku mendapat inspirasi dari ISIS dan merencanakan penyerangan di sini menggunakan beberapa alat ancaman seperti senjata dan alat peledak, dan menargetkan petinggi asing dalam suatu acara besar," demikian isi laporan tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat ABC News dari seorang sumber, "petinggi asing" itu kemudian dihubungkan dengan Paus Fransiskus, yang merupakan kepala negara Vatikan yang mengunjungi AS untuk memimpin misa akbar, dalam rangka kunjungan keuskupan.
Penangkapan bocah itu di Philadelphia juga dihubungkan dengan lokasi misa akbar yang akan dilakukan di halaman Philadelphia Museum of Art.
The Guardian mengutip pernyataan dari kepala komite keamanan dalam negeri AS, Michael McCaul, bahwa pihaknya terus memantau ancaman-ancaman yang datang menjelang datangnya sang Paus ke AS.
"Kami sudah menghadang kasus yang satu ini. Kami terus memantau secara dekat berbagai ancaman yang menentang kedatangan Paus Fransiskus ke AS," katanya. (The Guardian/ABC News)