Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peristiwa Memilukan di Mina, Apakah Bisa Dicegah?

Salah satu tantangan terbesar yang dialami oleh pengelola adalah jemaah haji berasal dari 200 negara di seluruh dunia

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Peristiwa Memilukan di Mina, Apakah Bisa Dicegah?
AFP Photo/Mohammed Al-Shaikh/Kompas.com
Ribuan tenda untuk menampung umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah haji di Mina, di luar kota Mekah, Saudi Arabia, 19 September 2015. Sekitar 3 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melangsungkan ibadah haji. 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi memilukan yang menewaskan lebih dari 700 jemaah haji di Mina sekali lagi memunculkan pertanyaan tentang standar keamanan dan kebijakan pemerintah Saudi.

Haji adalah satu dari lima rukun Islam. Setiap Muslim yang mampu, wajib melakukannya setidaknya sekali seumur hidup.

Meski ritual tersebut berat secara fisik dan melibatkan perjalanan bolak-balik ke beberapa lokasi yang terpisah berkilometer-kilometer, kadang harus dilalui dengan berjalan kaki, jumlah jemaah haji yang datang ke Mekah terus naik dalam beberapa dekade terakhir.

Setidaknya, menurut perkiraan, ada dua juta jemaah yang melakukan haji tahun ini.

Masalah komunikasi

Pemerintah Arab Saudi selalu mengatakan bahwa melindungi baitullah, 'Rumah Allah' dan memastikan keamanan jutaan jemaah haji yang datang ke Mekah setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah haji dan umrah adalah tanggung jawab terpenting mereka.

Bahkan, gelar resmi Raja Saudi adalah "Penjaga Dua Kota Suci".

Berita Rekomendasi

Miliaran dolar sudah dihabiskan untuk memperluas Masjidil Haram, dan beberapa jembatan serta terowongan juga dibangun di Mina untuk mengakomodasi jumlah jemaah haji yang terus meningkat.

Meski tak terjadi insiden sebesar ini dalam ibadah haji sejak 2006, namun beberapa orang mengatakan bahwa jumlah orang yang banyak dan berpindah-pindah antara lokasi satu dan lainnya dalam tempat yang terbatas menyulitkan pencegahan kecelakaan.

Salah satu tantangan terbesar yang dialami oleh pengelola adalah jemaah haji berasal dari 200 negara di seluruh dunia dan bicara dengan bahasa yang berbeda-beda.

Fakta ini menyulitkan petugas keamanan untuk memastikan jemaah bisa mengikuti prosedur pengamanan untuk mencegah insiden kecil yang bisa tak terkendali saat kepanikan terjadi.

Pihak berwenang di Saudi sudah berupaya menginformasikan pada calon jemaah saat mereka berangkat haji dengan menekankan bahwa mengikuti instruksi dan aturan adalah demi keselamatan semua orang.

Penyelenggara haji dari berbagai negara juga sudah membantu mengingatkan soal kewaspadaan pada rombongan dari negara mereka masing-masing.

Ancaman keamanan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas