Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arab Saudi Beri Sinyal Lakukan Proses Identifikasi Jenazah Gunakan Sidik Jari

Pemerintah Arab Saudi mulai memberikan sinyal akan melakukan proses identifikasi jenazah korban tragedi Mina melalui sidik jari.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Arab Saudi Beri Sinyal Lakukan Proses Identifikasi Jenazah Gunakan Sidik Jari
Tribunnews.com/Adi Suhendi
Menteri Lukman Hakim Saifuddin meninjau langsung tempat pemulasaran jenazah korban Mina di Muaishim, Mekkah. Foto-foto jenazah yang dirilis pemerintah Arab Saudi ternyata dipampang di sebuah ruangan berukuran 60 meter persegi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Pemerintah Arab Saudi mulai memberikan sinyal akan melakukan proses identifikasi jenazah korban tragedi Mina melalui sidik jari.

Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan pihaknya sudah bisa mengakses pihak forensik Arab Saudi untuk bisa mendapatkan sidik jari seluruh korban wafat dalam peristiwa yang memakan korban jiwa seribu lebih.

"Malam ini kami sudah dapat menghubungi tim forensik dari rumah sakit atau tempat pemulasaran Al Muaishim sehingga dimungkinkan untuk besok hari bisa dimintakan sidik jari dari pada jemaah yang sudah dinyatakan meninggal," ungkap Arsyad di Kantor Daker Mekkah, Selasa (29/9/2015).

Diharapkan dengan proses identifikasi melalui sidik jari bisa lebih cepat untuk mengetahui jumlah korban jemaah Indonesia yang menjadi korban jiwa dalam peristiwa 24 September 2015 tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat informasi terkait jumlah jemaah haji yang meninggal bisa diketahui," katanya.

Hingga kini proses identifikasi di Al Muaishim Mekkah masih terus dilakukan tim yang dibentuk Kementerian Agama. Dalam 12 jam terakhir ini tim berhasil mengidentifikasi satu jenazah jemaah Indonesia yang menjadi korban Tragedi Mina.

Semakin lamanya waktu identifikasi, prosesnya semakin sulit mengingat jenazah semakin lama semakin berubah bentuknya.

Selain itu, sebagian jemaah yang sudah teridentifikasi pun sudah mulai dimakamkan sejak kemarin, hal tersebut menyebabkan konsentrasi menjadi terpecah sehingga proses identifikasi semakin minim.

"Apakah ini menjadi terbagi konsentrasinya atau tidak yang jelas malam ini kami coba identifikasi foto-foto yang sudah kami miliki, tapi yang baru teridentifikasi baru satu," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas