Tarian Ronggeng Manis Betawi Bergoyang di Hadapan Paus Fransiskus
World Meeting of Families adalah pertemuan keluarga-keluarga Katolik terbesar di dunia, yang diadakan setiap tiga tahun sekali.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - Senang, bangga dapat mewakili bangsa Indonesia. Demikian ungkapan Diah Sri Setyo Rahayu saat menggambarkan perasaannya ketika tampil menari di acara World Meeting of Families di Philadelphia, Sabtu lalu (26/9/2015).
Diah adalah salah satu penari Modero Dance Company, kelompok tari tradisional fussion Indonesia yang juga beranggotakan warga Amerika di Philadelphia.
World Meeting of Families adalah pertemuan keluarga-keluarga Katolik terbesar di dunia, yang diadakan setiap tiga tahun sekali. Yang membuatnya istimewa, tahun ini acara dihadiri oleh Paus Fransiskus yang tengah berada di Philadelphia, dalam rangka kunjungannya ke Amerika dari tanggal 22-27 September 2015.
Pimpinan Modero Dance Company, Sinta Penyami, mengaku tak menyangka aplikasi yang dimasukkannya untuk tampil di acara ini ternyata diterima. Selama 2 bulan, Sinta melatih 17 penari yang terdiri dari anak-anak dan dewasa, untuk membawakan tiga tarian, yakni bapang Selisir (tarian Bali), Bajidor Kahot (tarian kreasi baru Jaipongan dan Bali) dan Ronggeng Manis (tarian Betawi).
Tampil mewakili Indonesia di kancah internasional bersama seniman dari berbagai negara, di hadapan ribuan penonton, memang menjadi kenangan tak terlupakan bagi para penari Modero Dance Company.
Bagi Sinta sendiri, ada sebuah pesan yang ingin disampaikannya melalui keragaman tarian yang ditampilkan.
“Kami ingin mempersembahkan keragaman budaya Indonesia. Kami ingin mengedepankan love. Today is about love. Walaupun kami berbeda tapi tetap satu,” tambahnya. (Farid Assifa)