Investasi Rupiah Jadi Modus Penipuan terhadap Seorang Nenek di Jepang
Mata uang Indonesia rupiah pun dipakai sebagai alasan untuk cari untung besar dan melakukan penipuan kepada seorang nenek.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Saat ini Indonesia cukup populer di Jepang. Mata uang Indonesia rupiah pun dipakai sebagai alasan untuk cari untung besar dan melakukan penipuan kepada seorang nenek usia 88 tahun.
"Kami menangkap seorang anak muda, lelaki, orang Jepang usia 19 tahun kemarin karena melakukan penipuan terhadap nenek usia 88 tahun," katar polisi Hagiwara dari kantor polisi Yamashina, Kyoto Jepang, khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (16/10/2015).
Pelaku anak muda itu orang Jepang bukan orang Indonesia tapi pakai alasan menguntungkan investasi dalam rupiah. Karena usia belum dewasa baru 19 tahun (hukum Jepang dewasa mulai usia 20 tahun), namanya tidak boleh diungkapkan.
Kejadian antara Juli hingga Agustus 2015. Seorang anak muda usia 19 tahun, tinggal di Oamishirasato Perfektur Chiba, berpura-pura sebagai karyawan perusahaan sekuritas Jepang.
Anak muda ini menelepon seorang nenek usia 88 tahun di Kawasaki Perfektur Fukuoka, menawarkan keuntungan yang besar kalau investasi dalam kurs rupiah. Ternyata nenek itu percaya dan mentransfer uang 5 juta yen.
Kasus serupa juga dilakukan seorang remaja usia 17 tahun yang bekerja sebagai pekerja konstruksi telah menipu orangtua. Kini telah ditangkap polisi Yamashina.
"Semuanya dimasukkan ke penjara anak-anak untuk direhabilitasi lebih lanjut," tambahnya.
Pola penipuan ini umumnya banyak dilakukan mafia Jepang (yakuza) dan bukan tidak mungkin pendidikan penipuan dilakukan yakuza mulai usia anak-anak tersebut.
Info lengkap yakuza silakan baca di www.yakuza.in.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.