Amnesty Minta UE Pentingkan Hak Pengungsi
Pernyataan itu dilontarkan setelah UE sepakat untuk menawarkan Turki dana Rp 47 triliun untuk menghentikan arus pengungsi dari Turki ke Eropa
Penulis: Ruth Vania C
TRIBUNNEWS.COM, SERBIA - Menanggapi kesepakatan Uni Eropa (UE) dengan Turki, Amnesty International meminta UE untuk mementingkan hak pengungsi ketimbang sibuk menghalangi mereka.
Dinyatakan pada Sabtu (17/10/2015), Amnesty mengatakan hak pengungsi seharusnya lebih diutamakan UE di atas pertimbangan untuk menutup perbatasan negara-negara mereka.
Pernyataan itu dilontarkan setelah UE sepakat untuk menawarkan Turki dana Rp 47 triliun untuk menghentikan arus pengungsi dari Turki ke Eropa.
Dikutip dari Miami Herald, Amnesty juga berpendapat semestinya UE mencari cara untuk menawarkan rute aman dan legal untuk mencapai Eropa pada para pengungsi.
"Kesepakatan yang bermaksud untuk menahan pengungsi di Turki pada dasarnya (mengartikan) UE telah melupakan tantangan yang sedang dihadapinya dan kepentingan UE untuk memberikan perlindungan (pada pengungsi)," demikian isi pernyataan Amnesty.
Tak hanya menawarkan dana, UE juga menawarkan kelonggaran bebas visa untuk warga Turki yang melakukan perjalanan di negara-negara UE, serta membahas keanggotaan Turki di UE.
Kanselir Jerman Angela Merkel sudah dijadwalkan akan melakukan diskusi dengan petinggi Turki pada Minggu (18/10/2015), terkait kesepakatan yang dikatakan memiliki satu tujuan, yaitu menghentikan aliran imigran yang masuk melalui Turki menuju UE itu. (Miami Herald/VOA)