Dituduh Menyantet, Empat Wanita Diikat, Ditelanjangi, Lalu Dibakar
Empat perempuan di Papua Nugini diikat, ditelanjangi, disiksa, lalu dibakar.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA NUGINI - Empat perempuan di Papua Nugini diikat, ditelanjangi, disiksa, lalu dibakar.
Mereka diperlakukan tak manusiawi karena dituduh sebagai penyihir dan menyantet seorang pria hingga sakit di sebuah desa di Provinsi Enga pada Agustus lalu.
Aksi penghakiman massal itu direkam video oleh seseorang lalu diunduh ke internet.
Dalam keterangannya disebutkan bahwa para perempuan itu "secara gaib" mengambil jantung seorang pria lalu mengembalikan ke tempat semula setelah mereka disiksa.
Hal itu dianggap sebagai bukti bahwa para perempuan itu sebagai penyihir.
Namun keempat perempuan itu membantah tuduhan massa.
Salah satu korban memohon agar warga menghentikan penyiksaan itu.
"Anakku, hentikan!" kata perempuan itu yang terbaring di tanah.
"Bicaralah, dimana kamu menyimpannya (jantung seorang pria)" jawab salah satu warga. "Bakar saja dia," teriak warga lainnya.
"Saya tidak berbuat apa-apa dengan itu," kata korban lainnya. "Saya adalah ibu dengan empat anak,"
Namun permohonan para perempuan malang itu tak didengar.
Bahkan, salah seorang warga menyuruh rekannya untuk tak hanya menyiksa, tetapi juga membakar keempat perempuan itu.
Dalam penyiksaan itu, salah satu perempuan tewas dan lainnya mengalami luka parah.
Mereka yang terluka karena diselamatkan oleh warga lain yang peduli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.