Pendapat Media Asing Soal Kabut Asap dan Kebakaran Hutan Indonesia
Hasil analisis tersebut juga dinilai oleh Public Radio Internasional mengejutkan
Penulis: Ruth Vania C
TRIBUNNEWS.COM - Bencana kabut asap yang melanda Asia Tenggara mencuri perhatian banyak media asing, terlebih dari negara yang terkena dampaknya.
Di samping menunjuk kebakaran hutan Indonesia, yaitu di Sumatera dan Kalimantan, sebagai penyebabnya, tiap media memiliki opini tersendiri dalam memberitakan bencana kabut asap dan kebakaran hutan Indonesia itu.
Vice News menyorot bagaimana kebakaran hutan Indonesia menggagalkan upaya dunia untuk mengurangi emisi karbon dan polutan udara, hingga bahkan disebut sebagai sebuah bencana iklim.
Selain itu, disebutkan pula emisi karbon harian yang dihasilkan dari kebakaran hutan tersebut melebihi jumlah emisi harian yang dihasilkan oleh aktivitas perekonomian AS.
"Agar lebih jelas lagi, perekonomian AS 20 kali lebih besar dari Indonesia," demikian pernyataan hasil analisis World Resources Institute AS, dikutip Vice News.
Hasil analisis tersebut juga dinilai oleh Public Radio Internasional mengejutkan, sebab dalam waktu enam minggu saja emisi karbon kebakaran hutan Indonesia setara dengan Jepang atau Jerman.
Sedangkan, ABC News mendeskripsikan kebakaran hutan Indonesia sebagai bencana kebakaran terparah yang pernah tercatat dalam sejarah manusia, meski kebakaran hutan dikatakan sudah menjadi semacam bencana tahunan di Indonesia.
AP menyebut bencana kabut asap itu sebagai sebuah krisis yang mencekik Asia Tenggara dengan asap pekat dan berbahaya, yang menurut laporannya membuat keadaan di Palangkaraya, Kalimantan, semakin memburuk.
Di sisi lain, Mashable mengatakan krisis kabut asap yang disebut polusi udara mematikan itu disebabkan oleh praktik "tebang bakar" yang biasa dilakukan di Indonesia, ditambah iklim kering akibat El Niño.