Ilustrasi Charlie Hebdo Soal Pesawat Rusia Jatuh Picu Kecaman
Lagi-lagi ilustrasi majalah satir Charlie Hebdo menjadi kontroversial.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Lagi-lagi ilustrasi majalah satir Charlie Hebdo menjadi kontroversial.
Kali ini, ilustrasinya terkait pesawat jatuh di Mesir dikatakan mendapat kecaman dari pemerintah Rusia.
Menurut Sydney Morning Herald, ada dua ilustrasi yang disebut menjadi viral di kalangan netizen Rusia, satu dalam versi berwarna dan yang lain dalam versi hitam-putih.
Ilustrasi versi berwarna menampilkan sebuah tengkorak manusia dan sebuah pesawat terbakar di belakangnya, serta tulisan keterangan foto "Bahaya (penerbangan) murah Rusia".
Sedangkan, ilustrasi yang lain memperlihatkan seorang pria bersenjata yang kejatuhan puing-puing pesawat, serta keterangan foto "ISIS: Pasukan Rusia sedang meningkatkan serangan udaranya".
Kedua ilustrasi itu menjadi viral dan memancing amarah netizen di Twitter dan VK, jaringan medsos terbesar di Rusia, yang menilai ilustrasi itu seakan menjadi sebuah "ejekan" bagi korban tragedi pesawat itu.
"Bentuk sinisme dan ejekan gila atas duka untuk mereka yang menjadi korban tragedi buruk ini," tulis seorang pengguna Twitter, Anna Isayeva.
The Guardian mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengungkapkan bahwa ilustrasi tersebut keterlaluan dan sama sekali tidak mencerminkan demokrasi atau ungkapan opini.
Pernyataan itu langsung mendapat respon dari editor-in-chief Charlie Hebdo, Gerard Biard, yang mengatakan bahwa majalah itu seharusnya tidak dijadikan acuan dan bahwa pihaknya menghormati nilai demokrasi.
"Apakah kami tidak boleh lagi beropini secara berbeda atas informasi tertentu, atau tidak mengatakan apapun selain bersedih saja? Jika demikian, berarti masalahnya terletak pada kebebasan mengungkapkan pendapat," ucap Gerard. (The Guardian/Sydney Morning Herald)