Aksi Protes di Lapas Imigran Australia Memuncak, Polisi Dikerahkan
Aksi protes tahanan yang merajalela di lapas imigran Pulau Christmas, Australia, membuat kepolisian Australia dikerahkan untuk mengendalikan situasi
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Aksi protes tahanan yang merajalela di lapas imigran Pulau Christmas, Australia, membuat kepolisian Australia dikerahkan untuk mengendalikan situasi di sana.
Aksi protes yang disebut memuncak itu dipicu oleh kematian seorang tahanan asal Iran, Minggu (8/11/2015), di mana petugas keamanan lapas diyakini sebagai pelaku pembunuhannya.
Atas kecurigaan itu, dikutip ABC News, sekelompok tahanan asal Iran lainnya melakukan aksi protes damai, yang kemudian situasinya malah menjadi ricuh oleh aksi pengrusakan properti lapas dan pembakaran.
Aksi protes sudah dilakukan sejak Senin (9/11/2015).
Hal tersebut membuat Menteri Imigrasi Australia mengirimkan kepolisian federal untuk melakukan operasi pengendalian situasi ricuh di lapas tersebut.
"Sejumlah staf telah ditempatkan kembali di (lapas) dan kepolisian sudah menempati beberapa area di sana," tuturnya, menambahkan bahwa pemerintah Australia tidak akan diam menghadapi tindak kriminal itu.
Lapas Imigran Pulau Natal adalah lapas yang menampung ratusan pengungsi dan pencari suaka dari Indonesia serta negara-negara lainnya, yang masuk secara ilegal ke wilayah teritorial Australia.
Sedangkan, Australia memang kerap dipandang sangat tegas dalam menjauhkan imigran ilegal dari wilayahnya, yang kemudian mendapat kritik dari PBB. Australia sendiri menganggap kebijakan itu dapat mengurangi operasi penyelundupan manusia. (ABC News/Miami Herald)