TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Induk semang (pemilik kos) yang menyewakan kamar kos-kosan untuk dua pelaku serangan teroris di Paris, Perancis, mengatakan bahwa mereka adalah pria yang kelihatannya baik dan ramah.

Dua dari tujuh orang pelaku serangan teror di Paris, Perancis, yang terjadi Jumat pekan lalu diketahui menyewa sebuah kamar di wilayah Bobigny, pinggiran Paris, tiga hari sebelum serangan terjadi.

Polisi meyakini bahwa kamar seharga 100 euro semalam itu disewa pada tanggal 10 November 2015 hingga di hari serangan terjadi.

Kamar itu disewa oleh kakak beradik, Ibrahim Abdeslam dan Salah Abdeslam.

Keduanya merupakan pelaku serangan di sebuah kafe di Paris. Keduanya masih buron hingga saat ini.

Selang dua hari setelah serangan terjadi polisi anti-teror Perancis menyerbu ke dalam properti.

Mereka tidak menemukan apa-apa di dalam kamar kakak beradik itu kecuali beberapa ponsel.

Seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (17/11/2015), pemilik properti tersebut mengatakan, kedua kakak beradik itu bersikap baik dan ramah kepadanya. Dan keduanya diketahui tidak memiliki jenggot.

Wanita yang meminta untuk tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan kedua orang yang menyewa kamar di rumahnya mengaku berasal dari Belgia dan berada di Paris, demi keperluan bisnis.

"Mereka adalah sangat baik. Tidak ada yang aneh tentang mereka. Mereka baik. Mereka tidak memiliki jenggot dan mengenakan pakaian yang normal," tuturnya.

Selain kakak beradik Abdeslam dari Brussels, kamar itu juga diduga sempat disinggahi oleh dua pelaku serangan lainnya yaitu Samy Amimour, 28, dan omar Ismael Mostefai, 29.