Eagles of Death Metal: Kami Akan Konser Lagi di Paris
"Kami ingin mewakili mereka yang kisah-kisahnya tak akan pernah disuarakan," katanya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Meski mengaku trauma dan ketakutan pascatragedi Paris, personil band yang konser di gedung Le Bataclan yakni Eagles of Death Metal berjanji akan kembali dan melanjutkan konsernya di Paris.
Pada 13 November 2015 lalu, band rock asal AS itu menggelar konser di gedung teater bersejarah itu, yang juga menjadi satu dari enam lokasi serangan teror yang terjadi pada hari itu di Perancis.
Vokalis band itu, Jesse Hughes, dan empat personil band lainnya, beserta seorang kru band, hadir dalam wawancara eksklusif Vice, menceritakan bagaimana mereka selamat dari insiden di Le Bataclan.
Dalam wawancara itu, Jesse dan drummer sekaligus penggagas band itu, Joshua Homme, menuturkan bagaimana insiden itu mempengaruhi masa depan perjalanan karier musik mereka.
Jesse mengatakan bahwa dirinya tak sabar ingin kembali ke Paris dan tampil lagi. Ia bahkan tak urung memilih Le Bataclan lagi sebagai venue konser Eagles of Death Metal.
"Saya ingin (Eagles of Death Metal) menjadi band pertama yang tampil di Le Bataclan jika tempat itu sudah dibuka untuk umum lagi," tutur sang vokalis, dikutip The Guardian.
"Rekan-rekan dan penggemar menonton kami di sana lalu mati. Saya ingin kembali ke sana dan (menunjukkan bahwa saya) selamat," ucapnya lagi.
Sedangkan, Joshua mengatakan ia ingin band tersebut tampil mewakili para penggemar dan orang-orang lainnya yang nyawanya terenggut dalam insiden itu.
"Kami ingin mewakili mereka yang kisah-kisahnya tak akan pernah disuarakan," katanya.
Mengaku akan terus berkarya demi para penggemarnya, Eagles of Death Metal merilis track cover lagu Duran Duran, 'Save a Prayer', yang dirilis sebagai bentuk solidaritas melawan terorisme.
Tiap pembelian atau pembayaran atas unduhan lagu itu akan didonasikan untuk para korban serangan teror Paris. (VICE/The Guardian).