Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Hokuei Jepang Puji Buku Detektif Conan Bahasa Indonesia

Wali Kota Hokuei Perfektur Tottori, Matsumoto Akio memuji buku Detektif Conan dari Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wali Kota Hokuei Jepang Puji Buku Detektif Conan Bahasa Indonesia
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Wali Kota Hokuei Perfektur Tottori, Matsumoto Akio menunjuk buku Detektif Conan dari Indonesia 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wali Kota Hokuei Perfektur Tottori, Matsumoto Akio memuji buku Detektif Conan dari Indonesia karena dapat ikut mempromosikan Conan sekaligus Perfektur Tottori di Indonesia secara tidak langsung.

"Saya senang ada komik Detektif Conan bahasa Indonesia itu, sehingga pemikiran sang pencipta Conan yang kelahiran kota saya ini, Hokuei, setidaknya sampai ke Indonesia juga," kata Matsumoto Akio khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/12/2015).

Kota Hokuei dalam kunjungan Tribunnews.com ke sana Sabtu lalu, memang benar-benar kota kecil dengan penduduk 14.822 orang untuk wilayah seluas 56,94 kilometer persegi. Berarti sekitar 260 orang per satu kilometer persegi.

Industri utamanya dari sektor pertanian (semangka, bawang merah, ubi-anggur) dan produksi khususnya wine (anggur) Hojo, merupakan anggur lokal yang terkenal di sana.

"Saya belum pernah ke Indonesia selama ini tapi pingin juga sih, karena ada lapangan golf yang indah di Bali saya dengar dari teman-teman," kata pecinta golf ini sambil tertawa.

Jumlah penduduk di Tottori yang sangat sedikit saat ini jadi perhatian Akio.

Berita Rekomendasi

"Kita coba tarik anak muda dari kota siapa tahu mereka mau pindah ke sini, bekerja di sini dan membangun kota kecil ini. Tapi tidak mudah memang melakukan itu," tambahnya.

Kesulitan jumlah penduduk yang sedikit ini membuat jumlah produksi pertanian dan industri lainnya di Tottori juga menjadi terbatas karena kekurangan jumlah SDM.

Itulah sebabnya, sebaliknya sang wali kota ini memikirkan bukan tidak mungkin dibalik, usaha Tottori dibawa ke luar ke tempat yang banyak tenaga kerjanya.

"Itu baru ide saja, bagaimana kalau industri Tottori dibangun pabriknya di luar ke tempat yang banyak manusianya sehingga industri bisa tetap hidup," lanjutnya lagi.

Apapun yang ada, saat ini kota kecil ini masih belum kesulotan dengan jumlah penduduk yang sedikit karena dari produk pertanian saja, masyarakatnya sudah bisa hidup dengan baik.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas