Pengarang Terkenal Jepang, Akiyuki Nosaka Meninggal Dunia
Seorang pengarang terkenal Jepang, Akiyuki Nosaka (85), Rabu malam pukul 22.30 meninggal dunia karena gagal jantung.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pengarang terkenal Jepang, Akiyuki Nosaka (85), Rabu malam pukul 22.30 meninggal dunia karena gagal jantung.
Salah satu karyanya, Hotaru no Ohaka (Kunang-kunang Kuburan), pasti membuat menangis penonton animasi ini, walaupun berulang kali menontonnya.
"Dia mengeluarkan rekaman sendiri, belajar kick-boxing, membuat tim rugby, jadi penyiar televisi dan sebagainya. Multibakat yang luar biasa hebat. Dia juga sahabat saya sebagai senior. Kita kehilangan orang yang hebat," kata Tetsuo Matsuda, editor Jepang dan juga dosen sebuah universitas di Jepang.
Nosaka meninggalkan seorang istri Yoko, mantan aktris Takarazuka, kelahiran Kamakura Perfektur Kanagawa. Tidak menyelesaikan sekolahnya di jurusan humaniora Universitas Waseda. Tapi semangat kerjanya luar biasa ke berbagai bidang.
Sebagai kolumnis dan penulis televisi, pada tahun 1963 menerima penghargaan Japan Record Award dengan lagunya Omocha no Cha Cha Cha.
Pada tahun yang sama, 1963, debut karyanya Ero gotoshi tachi (Para Perawat Erotis) merupakan buku bacaan seks yang menarik pasca perang dalam gaya yang unik dari gaya berkelanjutan dialek Kansai.
Kemudian karyanya mengenai orang yang selamat dari pengalaman serangan udara pasca perang, dan menerbitkan karyanya "Yakeato yamiichi ha" (Reruntuhan di Pasar Gelap).
Pada tahun 1968 dia memenangkan Naoki Prize, terutama karena karyanya yang bagus Hotaru no Ohaka, yang kemudian dibuat film animasi oleh Isao Takahata pada tahun 1988.
Menonton film ini berkali-kali sekali pun, pasti akan menangis karena kisahnya begitu menyedihkan. Film ini merupakan kenyataan yang dialaminya sendiri.
Pada tahun 1997 ia menerima hadiah sastra Eiji Yoshikawa Sastra untuk karyanya Lingkaran Konsentris.
Dalam tahun 1972 menjadi kepala editor Omoshiro Hambun (separuh menarik). Namun kemudian dia menjadi terdakwa dalam kasus pidana, dokumen yang diterbitkan dianggap cabul, dan kena denda 100.000 yen sesuai keputusan Mahkamah Agung.
Pada tahun 1983 dia menjadi anggota parlemen Jepang dari Niin klub. Komentarnya cukup pedas saat menjadi anggota parlemen terutama menghritik banyak di bidang uang dan politik.
Penurunan infark serebral pada tahun 2003, dan sulit direhabilitasi, membuat kesehatannya terus menurun sejak saat itu.