Majalah Jepang Pertanyakan Mahalnya Tanah yang Dibeli TV NHK Jepang di Shibuya
Televisi raksasa Jepang NHK membeli tanah di wilayah perbelanjaan terkenal Jepang di Shibuya, di tanah bekas toko Manhattan Record.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Televisi raksasa Jepang NHK membeli tanah di wilayah perbelanjaan terkenal Jepang di Shibuya, di tanah bekas toko Manhattan Record.
Namun kini dipertanyakan sebuah majalah Jepang karena harganya seolah diduga dilambungkan menjadi sangat mahal.
Tempat yang baru dibeli NHK tersebut hanya sekitar 5 menit jalan kaki dari stasiun TV NHK memang sangat dekat dan bisa jadi tempat parkir ratusan mobil bagi keperluan NHK di masa mendatang.
"Kedekatan itu kemungkinan memainkan peran kunci dalam pengajuan tawaran sukses 35 miliar yen untuk situs 3.419 meter persegi pada 20 November 2015 oleh anak perusahaan NHK," tulis majalah Flash edisi 29 Desember 2015.
Upaya pembelian tersebut memang belum lancar karena sebuah tim penyelidikan telah diluncurkan oleh komite audit NHK karena fakta persetujuan untuk pembelian itu tidak diberikan oleh Dewan Gubernur (pimpinan NHK).
"Bukan itu saja keanehan yang terjadi, anak perusahaan dari NHK membayar lebih mahal untuk properti seperti itu," tambah Flash lagi.
Seorang agen real estate di Tokyo menggambarkan harga sebagai "luar biasa mahal."
"Jika kita melihat harga 35 miliar yen, mahal sekali. Kalau dikonversi berarti 33 juta yen per tsubo," kata sumber itu, mengacu pada satuan pengukuran yang mengkonversi kepada 3,31 meter persegi.
"Untuk daerah di Shibuya tersebut sebenarnya harga pasar hanya sekitar 6,6 juta yen saja per tsubo.
Jadi menurut agen properti tersebut, untuk membangun sebuah kantor saja dengan harga beli 20 miliar saja juga sudah sangat berlebihan harga tersebut.
"Apalagi dibeli dengan harga 35 miliar yen," katanya.
Menurut dewan NHK, lahan tersebut akan digunakan untuk kantor bagi sembilan perusahaan kelompok penyiar dan studio untuk definisi teknologi ultra-tinggi 4K dan 8K nantinya. Untuk pembelian, pinjaman bagi pembelian tanah tersebut dilakukan anak perusahaan NHK yaitu NHK Business Create.
Yang mengelola proyek tentu saja NHK dengan ketua Katsuto Momii Dirjen NHK sebagai ujung tombak usaha.
Menurut Flash, pemeriksaan catatan lahan mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan investasi real estate membeli tanah pada tahun 2008. Seorang agen real estate yang berbeda mengatakan harga pembelian adalah 40 miliar yen.
Karena kasus Lehman Shock di masa lalu, perusahaan ingin menjual properti sesegera mungkin. Bahkan kemudian menjadi sebagai tempat parkir, perusahaan tidak dapat membuat bisnis karena tertekan sedang terkena pajak dan bunga pinjaman yang tinggi.
"Tanah itu ditawarkan dengan diskon sehingga dilepas 35 miliar yen dan ditawarkan ke Momii," lanjut sang agen.
Selain audit, anggota dewan NHK juga mengkritik pembelian sejak rencana itu tidak disampaikan mengenai pembangunan yang diusulkan.
Seorang wakil dari humas departemen NHK mengatakan bahwa kasus itu tidak bermasalah saat ini.
Momii pun ketika dihubungi tidak mau mengatakan apa-apa tentang masalah tersebut.