Pengungsi Senegal Tak Percaya Menangkan Lotre Rp 5,9 Miliar
"Saya masih tidak percaya. Saya masih ingat ketika saya dan istri bahkan tidak punya uang 5 euro pun," ucap Ngame.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SENEGAL - Seorang pengungsi Senegal mendapatkan rezeki tidak terduga pada perayaan Natal tahun ini.
Ngame, demikian namanya, dilaporkan media setempat memenangi lotre sebesar 400.000 euro atau Rp 5,9 miliar. Adapun ini merupakan lotre Natal tahunan yang digelar di Spanyol.
Ngame berhasil menyisihkan para pemilik 1.600 nomor lotre lainnya dengan nomor kemenangan 79140.
"Saya masih tidak percaya. Saya masih ingat ketika saya dan istri bahkan tidak punya uang 5 euro pun," ucap Ngame dengan gembira, Kamis (24/12/2015).
Ngame dan istrinya adalah pengungsi yang datang dengan menggunakan kapal kayu dari Maroko dan menyeberang ke Spanyol, delapan tahun lalu.
Perjalanan mereka bisa dikatakan tergolong sangat berbahaya. Ketika itu, kapal mereka mengalami masalah dan tersangkut di resor wisata Pulau Tenerife yang merupakan bagian dari Pulau Canary.
Nasib baik berpihak kepada ia dan istrinya. Mereka kemudian diselamatkan oleh penjaga pantai Spanyol.
Ngame dan istrinya pun kemudian menetap di kota Roquestas de Mar, kota pantai yang terletak di provinsi Almeria, di ujung selatan Negeri Matador.
"Saya mengingat peristiwa itu, ada 65 orang di kapal itu. Saya sangat bersyukur, dan ingin kembali mengucapkan terima kasih kepada warga Spanyol, Pemerintah Spanyol, yang telah menyelamatkan nyawa kami," ujar Ngame sambil mengingat kembali masa-masa itu.
Sejak tinggal di Spanyol, mereka mencoba bertahan hidup hari demi hari dengan bekerja di perkebunan.
Ngame mengatakan bahwa dia baru saja kehilangan pekerjaan itu.
Lotre Tahunan Spanyol merupakan tradisi penting yang telah berlangsung sejak tahun 1812. Acara ini sangat populer di kalangan warga Spanyol yang memanfaatkan libur Natal untuk menguji keberuntungannya.
Adapun harga tiket lotre sebesar 20 euro atau sekitar Rp 300.000.
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen
Sumber : The Guardian