Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun 2016 Kelompok Yakuza Jepang Kian Mengalami Krisis Keanggotaan Baru

Perekrutan organisasi mafia Jepang (yakuza)terjadi krisis keanggotaan baru di mana anak muda Jepang jumlahnya jauh semakin berkurang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tahun 2016 Kelompok Yakuza Jepang Kian Mengalami Krisis Keanggotaan Baru
Foto Asahi Geino
Ketua Yamaguchigumi, Shinobu Tsukasa (73) alias Kenichi Shinoda 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Krisis regenerasi bukan hanya dialami warga Jepang umumnya, tetapi dalam perekrutan organisasi mafia Jepang (yakuza) juga terjadi krisis keanggotaan baru di mana anak muda Jepang jumlahnya jauh semakin berkurang.

"Tahun 2016 yakuza di Jepang akan mengalami krisis yang tidak kecil terutama kelompok terbesar Yamaguchigumi," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (28/12/2015).

Hal ini juga dibenarkan penulis buku yakuza Atsushi Mizoguchi baru-baru ini.

"Perekrutan anak muda untuk masuk menjadi anggota yakuza tidak lagi semudah di masa lalu. Cara mencari uang dilakukan yakuza saat ini kurang menarik di kalangan anak muda Jepang serta peraturan UU Anti Yakuza yang semakin ketat mengawasi yakuza juga jadi hambatan keinginan mereka memasuki kelompok yakuza," paparnya.

Keadaan kelompok yakuza yang dulu sangat diidam-idamkan kalangan muda Jepang, kini semakin dingin. Semakin sedikit anak muda Jepang yang berkeinginan masuk jadi anggota yakuza.

Masalah masih bertambah lagi dengan perpecahan terjadi tanggal 1 September 2015, sehingga Yamaguchi gumi semakin ramping dan pecahannya, Kobe Yamaguchigumi (KY), semakin gemuk. Dari semula 13 bos yakuza yang bergabung kini sudah 20 kelompok bergabung ke dalam KY. Sedangkan Yamaguchigumi dari 75 kelompok kini hanya 55 kelompok saja.

Berita Rekomendasi

Pada tahun 2014, sebanyak 26 persen anggota yakuza yang berusia sekitar 40 tahunan, menurun 40 persen dibandingkan tahun 2006. Artinya, yang tua semakin banyak.

Sementara itu data polisi menuliskan, diperkirakan satu dari lima kelompok yakuza memiliki usia rata-rata anggota apalagi pimpinannya sekitar 60 tahunan.

Sebagai catatan bos Yamaguchigumi, Shinobu Tsukasa kini berusia 73 tahun dan Januari 2016 menjadi 74 tahun.

Berkurangnya jumlah manusia, termasuk juga ada yang meninggal, membuat grafik jumlah anggota yakuza terus menurun sejak awal tahun 1990-an.

Tahun 2005 jumlah anggota yakuza tercatat di kepolisian Jepang sebanyak 86.300 orang. Tetapi tahun lalu 2014 sudah menjadi 53.500 orang.

Jumlah yang semakin berkurang juga semakin menyulitkan beberapa kelompok untuk melakukan kegiatan termasuk meminta uang proteksi (mikajimeryo) kepada berbagai toko atau perusahaan di Jepang.

Belum diketahui bagaimana cara menyegarkan kelompok yakuza, di tengah tekanan semakin kuat dari pihak polisi dan peraturan UU Anti Yakuza kepada kalangan yakuza. Terlebih menghadapi KTT Ise Shima di Perfektur Mie dan Olimpiade 2020 dengan penjagaan polisi akan jauh semakin ketat mulai sekarang.

Yang pasti struktur kepemimpinan Yamaguchigumi akan berubah secara resmi Februari 2016 dan saat itu banyak pihak akan sangat memfokuskan diri apa yang akan terjadi lebih lanjut bagi masa depan kelompok terbesar yakuza di Jepang ini.

Tak kalah menariknya pula, ungkap sumber itu lagi, akhir tahun ini yang tinggal tiga hari ini, menjadi saat-saat tegang sehingga meningkatkan kewaspadaan polisi Jepang di berbagai tempat kesibukan menyambut tahun baru.

"Jangan sampai terjadi perang yakuza di tengah kegembiraan masyarakat menyambut tahun baru ini," harapan seorang polisi Jepang kepada Tribunnews.com, Senin (28/12/2015).

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas