Eropa dalam Bayang-bayang Teror ISIS
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan militan lain kemungkinan besar akan melakukan serangan besar-besaran di Eropa
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan militan lain kemungkinan besar akan melakukan serangan besar-besaran di Eropa setelah serangan tahun 2015 di Paris.
Hal itu disampaikan badan kepolisian Uni Eropa dalam laporan pada Senin (25/1/2016).
“Eropa saat ini sedang menghadapi ancaman teroris paling signifikan dalam lebih 10 tahun,” kata Europol seperti dikutip voaindonesia.com.
Direktur Europol Rob Wainwright dalam jumpa pers mengatakan “yang disebut ISIS" telah mengembangkan kemampuan gaya tempur baru untuk melakukan serangan teroris besar-besaran di gelanggang dunia, dengan fokus khusus di Eropa.
Laporan itu mengatakan “serangan terutama akan diarahkan terhadap sasaran-sasaran lunak, karena dampak yang ditimbulkannya.”
Penilaian Europol itu dikeluarkan, sementara badan tersebut meluncurkan Pusat Kontra-Terorisme Eropa yang baru, yang berbasis di Den Haag, Negeri Belanda. (baca: Kelompok Garis Keras Indonesia Terima 800.000 Dollar AS dari Australia dan Suriah)
Wainwright mengatakan, satuan itu akan mempunyai 50 pakar kontra-terorisme yang ditugasi untuk berbagi informasi intelijen, yang melacak laskar asing dan sumber pendanaan gelap dan senjata api, dan membantu negara-negara Uni Eropa dalam penyelidikan kontra-terorisme.(Sandro Gatra)