Kinerja Anjlok, Credit Suisse Bakal PHK 4.000 Karyawan
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai perusahaan besar kelas dunia.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai perusahaan besar kelas dunia.
Tidak hanya perusahaan minyak, beberapa perbankan dunia pun mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis hingga terpaksa harus merumahkan karyawan.
Bank asal Swiss, Credit Suisse, mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya.
Pengumuman ini muncul bersamaan dengan pengumuman kinerja keuangan tahun 2015 yang tidak memuaskan.
Credit Suisse melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 2,4 miliar franc Swiss atau lebih kurang 2,4 miliar dollar AS. Kerugian ini merupakan yang pertama bagi mereka sejak tahun 2008.
Dengan adanya PHK karyawan, Credit Suisse mengharapkan adanya penghematan dalam biaya operasional perusahaan.
Mengutip BBC, Kamis (4/2/2016), Credit Suisse memperkirakan, penghematan akan mencapai 900 juta franc Swiss.
Saham Credit Suisse dalam pembukaan perdagangan di bursa saham Zurich juga turun 9 persen.
Anjloknya saham ini menunjukkan level terendah mereka sejak tahun 1992, lantaran outlook yang suram.
"Kondisi pasar pada bulan Januari 2016 tetap menantang, dan kami memprediksi bahwa pasar tetap fluktuatif pada sisa kuartal-I 2016, sejalan dengan isu-isu makroekonomi yang tetap berlangsung lama," kata CEO Credit Suisse, Tidjane Thiam. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)