Hingga Tahun 2026 Baru Seperempat Sampah Radioaktif Jepang Bisa Ditangani
Hingga tahun 2026 baru seperempat dari sampah radioaktif akibat ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, bisa ditangani.
Editor: Dewi Agustina
![Hingga Tahun 2026 Baru Seperempat Sampah Radioaktif Jepang Bisa Ditangani](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pohon-ditebang-di-daerah-tohoku-jepang_20160226_133406.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga tahun 2026 baru seperempat atau 25 persen dari sampah radioaktif yang diakibatkan ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tahun 2011, bisa ditangani dari lingkungan kehidupan masyarakat umum.
Sehingga diharapkan dampak radio aktifnya pun berkurang.
"Tingkat konsentrasi substansi radioaktif di Tohoku dan Kanto telah ditangani dan disimpan pada beberapa tempat untuk sampah radioaktifnya," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Shinji Inoue, Kamis (25/2/2016).
Tempat penyimpanan sampah nuklir tersebut yaitu di Perfektur Gunma 538 ton, Perfektur Ibaraki 1.030 ton, Perfektur Miyagi 1.090 ton, lalu Perfektur Chiba 2.500 ton dan terbesar Perfektur Tochigi sebanyak 9.680 ton.
Dalam 10 tahun mendatang sampah nuklir itu sebanyak 269 ton berada di Perfektur Gunma, Perfektur Ibaraki 0,6 ton, Perfektur Miyagi sebanyak 194 ton, Perfektur Chiba sebanyak 1.510 ton dan Perfektur Tochigi 4.250 ton.
Penduduk di empat provinsi kecuali di Perfektur Ibaraki, umumnya mengeluh akan pembuangan sampah nuklir tersebut dan menentang hal tersebut.
"Oleh karena itu pihak kementerian akan mempertimbangkan tempat baru guna menghindarkan risiko yang ada dan kita akan mengelola dengan sangat hati-hati di Jepang. Namun kebijakan ini tampaknya tidak akan berubah," tambah Inoue.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.