Ketatnya Seleksi Pegawai di Reaktor Nuklir Fukushima Jepang
Karyawan pembangkit tenaga nuklir Fukushima yang dikelola oleh pembangkit listrik Tokyo (Toden) dulu dipasok dari kelompok mafia Jepang, Yakuza.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Karyawan pembangkit tenaga nuklir Fukushima yang dikelola oleh pembangkit listrik Tokyo (Toden) dulu dipasok dari kelompok mafia Jepang, Yakuza.
Namun kini semua telah berubah diseleksi ketat dalam penerimaan pekerja Toden.
"Dari 1.200 orang karyawan saat ini di Fukushima, semua dipasok dari pilihan ketat perusahaan pemasok tenaga kerja dengan perencanaan kerja selama tiga tahun," kata Naohiro Masuda, Managing Executive Officer, President Fukushima Daiichi Decontamination and Decommissioning Engineering Company kepada Tribunnews.com, Rabu (2/3/2016).
Menurutnya, saat ini beberapa perusahaan pemasok tenaga kerja, ada empat perusahaan diseleksi ketat, satu perusahaan ditentukan, dan perusahaan itu harus bisa memasok tenaga kerja berkualitas dan membuat satu rencana kerja selama tiga tahun.
Juga menjamin pasokan tenaga kerja dengan kualitas terbaik untuk pembersihan pembangkit listrik nuklir Fukushima yang meledak 11 Maret 2011 lalu.
Para tenaga itu pun mendapat tempat tinggal yang baik serta makanan yang baik agar dapat bekerja dengan baik nantinya.
"Umumnya 90 persen tenaga kontrak dan terlindungi dengan baik saat bekerja di berbagai lokasi baik yang berisiko tinggi maupun rendah dengan kelengkapan anti radioaktif yang baik. Mereka pun mendapat makanan yang baik dan istirahat yang cukup supaya bisa bekerja semaksimal mungkin membersihkan tempat yang perlu dibenahi tersebut," tambahnya.
Sementara radioaktif di pembangkit nuklir Fukushima saat ini memang masih tinggi sekitar 12,88 mikro sievert.
Namun di lingkungan luar pembangkit listrik sudah mulai menurut pengaruh radioaktif tersebut menjadi sekitar 6 micro sievert.