Terungkap, Bajorat Sempat Menuliskan Surat Mengharukan Ini Sebelum Tewas dan Jadi Mumi
Yang terbaru, polisi Filipina menemukan surat penyesalan yang diduga ditulis Bajorat sebelum ia tewas.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Kisah ditemukannya kapal pesiar terbengkalai di perairan Filipina dengan temuan mayat 'mumi' seorang pelaut Jerman bernama Manfred Fritz Bajorat, terus mengungkap fakta baru.
Yang terbaru, polisi Filipina menemukan surat penyesalan yang diduga ditulis Bajorat sebelum ia tewas.
Surat tersebut ditemukan bersama foto istri Bajorat, Claudia, persis di sebelah mayat Majorat yang masih utuh.
Adapun tulisan di surat tersebut adalah :
"Tiga puluh tahun kita bersama di jalan yang sama. Kemudian kekuatan setan lebih kuat daripada harapan untuk hidup,"
"Kau telah pergi. Semoga jiwamu damai di sana. Manfred-mu,"
Bajorat dan Claudia bercerai pada 2008, dua tahun sebelum Claudia akhirnya meninggal dunia.
Di kapal itu juga ditemukan sebuah album foto yang menceritakan bahwa Bajorat dan Claudia sering berpergian ke berbagai negara, seperti Paris, dan Luksemburg.
Hingga saat ini, polisi Filipina masih mencari tahu sebab tewasnya Bajorat.
Hanya saja, teori menyebut bahwa tubuh Bajorat yang menjadi mumi dikarenakan pengaruh iklim dan tingginya kadar garam pada air laut.
Penemuan mumi di Manila
Seorang nelayan asal Filipina menemukan mumi di sebuah kapal tak berawak.
Ditemukan pada Jumat (25/2/2016), kapal tersebut tengah berlayar di laut lepas dekat perairan Kepulauan Mindanao.
Atas penemuan tersebut, nelayan bernama Christopher Rivas itu lalu melaporkannya pada polisi setempat, setelah menyeret kapal itu ke pinggir pantai.
Setelah memeriksa sejumlah dokumen yang terdapat dalam kapal, diketahui mayat yang sudah menjadi mumi itu adalah seorang bernama Manfred Fritz Bajorat.
Pria yang diketahui berasal dari Jerman itu ditemukan bersandar pada sebuah meja tulis dan terdapat sebuah radio di dekat tangannya.
Seorang kriminolog forensik menduga Bajorat meninggal dunia akibat serangan jantung.
Sejak 2009, keberadaan pria yang merupakan seorang pelaut itu memang tak diketahui.
“Ini masih misteri bagi kami,” ujar seorang pejabat Kota Barabo, Mark Navales, dikutip Metro.
Rekan Bajorat yang juga seorang pelaut mengatakan Bajorat adalah pelaut berpengalaman, sehingga tak mungkin ia bisa tewas berkaitan dengan pelayarannya.
“Saya tak percaya jika ia mati terhantam badai. Saya yakin kondisi kapal yang rusak itu terjadi setelah Bajorat meninggal,” ujar rekannya itu.
Kapal tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Filipina.