Cerita Desainer Indonesia Norma Hauri dari Balik Panggung Fashion Show Jepang
Menyiapkan diri untuk ikut serta fashion show tingkat dunia seperti Tokyo Fashion Week memang tidak mudah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menyiapkan diri untuk ikut serta fashion show tingkat dunia seperti Tokyo Fashion Week memang tidak mudah.
Setidaknya hal itu dialami Norma Nurdiana alias Norma Moi aalias Norma Hauri (38), perancang busana muslim Indonesia yang sukses menampilkan karyanya 16 Maret lalu di Hikari Hall, Shibuya Tokyo.
"Wah kalau dengar cerita di balik panggung, seru," kata Norma khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (19/3/2016).
Salah satu karya disiapkan sampai jam 3 pagi dan itu pun masih deg-degan saat penampilan keesokan harinya.
"Kita siapkan, terutama Fashion Director saya Thornandes James, dia maunya sempurna nggak boleh ada satu helai benang pun nongol, sangat sempurna, diteliti satu per satu semua, barulah pagi hari selesai," kata Norma.
Itu pun masih disertai dengan pelipatan penutup baju yang kanan ditutup oleh yang kiri.
"Saya takut terbalik karena kalau kimono kan gaun bagian depan kiri ditutup oleh yang kanan, jadi terbalik, wah jangan-jangan orang Jepang marah nih. Jadi deg-degan juga sih kita saat fashion show dimulai," ceritanya.
Ternyata penyajian 20 busana muslimnya berlangsung sangat sukses di Jepang, mendapat sambutan meriah dan sorotan tajam dari banyak pengunjung Jepang, berbeda halnya saat muncul gaun dari desainer lain.
"Lemas juga dan capek, tapi asyik juga ternyata sukses, saya tak tahu sih, tidak mengerti bagaimana penilaian orang Jepang," katanya.
Penampilan karya busana Norma dianggap banyak pengamat fashion Jepang sangat indah, punya karakter tersendiri, lain dan jauh dari citra busana muslim umumnya.
"Ini bisa dipakai buat fashion baju sehari-hari di Jepang, terutama mungkin saat musim dingin kan bagian kepala tertutup ya," ungkap Rumiko Koga seorang pengamat fashion Indonesia kepada Tribunnews.com.