Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selain gempa bumi dan tsunami menghantam daerah utara Jepang khususnya Tohoku, Fukushima masih dihantam pula dengan ledakan nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir tanggal 11 Maret 2011, lima tahun lalu.

"Itu terjadi lima tahun yang lalu. Namun kini semua makanan produk pertanian dari Fukushima dapat dikatakan hampir semuanya aman bisa dikonsumsi masyarakat. Terutama yang telah memiliki label aman dari laboratorium kami," kata Kazuo Sato, Direktur Jenderal Promosi Keamanan Pertanian Fukushima, pemda Fukushima kepada Tribunnews.com minggu lalu.

Sato juga menjelaskan bahwa sampel (contoh) ribuan produk telah diambil dan diuji selama lima tahun terakhir ini berturut-turut dan menunjukkan level aman saat ini untuk produk pertanian, perkebunan dan peternakan baik beras, daging sapi, buah-buahan dan sayuran.

"Pada awalnya atas perintah Kementerian Kesehatan mengambil sampel dari tempat pertanian, perkebunan dan peternakan. Lalu kami uji dengan level 50 kali lebih tinggi dibandingkan yang distandarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Jadi memang sangat tinggi standar kami untuk level keamanan produk makanan minuman di sini," katanya.

Setelah terbukti aman, dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan Pemda Fukushima juga, lalu diumumkan kepada masyarakat tingkat keamanan produk tersebut.

Tribunnews.com yang minggu lalu menyantap sapi daging Fukushima, rasanya sangat enak dan telah dibuktikan dengan label keamanan yang diberikan pemdanya kepada restoran tersebut dan makanannya.

Tak ketinggalan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe belum lama juga berkunjung ke Fukushima juga menikmati makanan dari perfektur ini baik buah maupun daging sapi bakarnya (yakiniku).

"Kita memang sangat hati-hati sekali dan standar tinggi dalam soal keamanan makanan produk pertanian, perkebunan dan makanan dari alam lainnya. Itu untuk menjamin keamanan kesehatan masyarakat semua," ujarnya.

Meskipun demikian, masih disayangkan ada saja negara yang masih belum bisa menerima produk makanan minuman dari Fukushima.

"Kita mendapat laporan ada negara yang masih menolak produk dari Fukushima hingga saat ini. Sayang sekali ya," katanya.