Kuwait Tuduh Belasan Anggota Hizbullah Masuki Negara Mereka
Otoritas terkait Kuwait telah memulangkan secara paksa 11 warga Lebanon dan tiga warga Irak yang diduga anggota kelompok Hezbollah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KUWAIT - Otoritas terkait Kuwait telah memulangkan secara paksa 11 warga Lebanon dan tiga warga Irak yang diduga anggota kelompok Hezbollah.
Mereka masuk dalam daftar orang yang "tidak diinginkan" di Kuwait.
Kepastian adanya deportasi 14 warga asing itu dirilis media setempat di Kuwait, Al-Qabas, Senin (21/3/2016).
Laporan itu terjadi hampir tiga pekan setelah Kuwait bersama negara-negara Teluk Arab lainnya menetapkan kelompok Lebanon sebagai organisasi teroris.
Dari sumber keamanan, Al-Qabas melaporkan, 11 warga Lebanon dan tiga warga Irak itu telah diusir atas permintaan pihak keamanan.
Namun, Kementerian Dalam Negeri Kuwait tidak segera bisa dihubungi untuk menjelaskan masalah itu.
Organisasi Kerja Sama Teluk (GCC) menetapkan Hezbollah, sebuah gerakan yang bersekutu dengan Iran.
Teheran telah bersama Moskwa terlibat dalam perang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
GCC, yang beranggotakan enam negara, yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Qatar, telah menjatuhkan sanksi kepada Hezbollah pada 2013.
Pekan lalu, Bahrain juga mendeportasi sejumlah warga Lebanon yang diduga terkait dengan kelompok tersebut.