TRIBUNNEWS.COM - Dunia sedang menghadapi berbagai peristiwa penting yang terjadi dari segala penjuru.

Seperti yang dilansir di Reuters dan businessinsider.co.id, berikut 10 peristiwa penting yang perlu kita ketahui.

1. Jaksa penuntut umum Panama ( kasus Panama Papers) menolak tuduhan kejahatan yang terorganisir karena tidak ada bukti dari skandal Panama Papers, yang kemudian disusul dengan serangan selama 27 jam di kantornya.

2. ISIS merilis edisi terbaru dari majalah propaganda versi bahasa Inggris dalam minggu ini. Publikasi onlinenya menyediakan beberapa petunjuk di balik serangan di Belgia bulan lalu.

3. Perusahaan yang menolong FBI untuk membuka ponsel pelaku penembakan San Bernadio untuk mendapatkan data secara legal memiliki hak penuh atas metode unlock tersebut, sehingga tidak mungkin teknik tersebut dibukakan pada publik.

4. The Bataclan Concert Hall di Paris yang menewaskan 90 orang saat serangan teroris tahun lalu, November mendatang akan dibuka kembali dengan berbagai seri konser.

5. Manajer calon presiden Donald Trump yang didakwa di Florida bulan lalu karena kasus dengan reporter, tidak akan dituntut, seperti yang diberitakan oleh Politico.

6. Korea utara telah merencanakan peluncuran sekitar 1-2 rudal balistik ke wilayah lepas pantai sebelah timur pada tanggal 15 April, bertepatan dengan ulang tahun pendiri negaranya.

7. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit resmi menyatakan bahwa virus Zika merupakan penyebab microcephaly dan cacat lahir lainnya. Konfirmasi ini diterbitkan di hari Rabu (13/04) di The New England Journal of Medicine.

8. Harga minyak dunia akan turun di hari ini (14/4) seperti yang dihimbau oleh OPEC terkait menurunnya permintaan dan kebutuhan.

9. Bursa saham Asia meningkat pada level tertinggi lebih dari empat bulan terhitung sampai hari Kamis (14/4), hal ini dibantu dengan optimisnya sektor perbankan global dan stabilisasi perekonomian China.

10. Maria Eagle, Shadow Secretary of State for Culture Inggris meminta John Whittingdale (Culture Secretary) agar berhenti membuat regulasi pers setelah ia terungkap memiliki hubungan dengan prostitusi.