Hujan Deras Mengguyur Kumamoto, Pencarian Korban Gempa Jepang Dihentikan
Pencarian korban gempa bumi berkekuatan 7,3 SR minggu lalu, Kamis (21/4/2016) hari ini hingga besok dihentikan sementara.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pencarian korban gempa bumi berkekuatan 7,3 SR minggu lalu, Kamis (21/4/2016) hari ini hingga besok dihentikan sementara karena hujan lebat mengguyur Perfektur Kumamoto.
"Hujan lebat akan mengguyur Kumamoto sampai dengan besok dan mohon perhatian serius bagi semua pengungsi yang ada di lapangan," kata petugas pemda Kumamoto, Kamis (21/4/2016).
Mulai siang ini sampai malam bahkan berlanjut besok Kumamoto diguyur hujan lebat dengan curah hujan sekitar 100 milimeter per detik.
Perintah evaluasi dilakukan Pemda Minami Aso terhadap lebih dari 3.700 warga termasuk 1.585 rumah tangga yang saat ini banyak rusak bangunannya.
Jumlah pengungsi baik di Perfektur Kumamoto maupun Perfektur Oita menjadi lebih dari 100.00 orang di 659 lokasi pengungsian.
Paling banyak pengungsi di Kota Kumamoto sebanyak 52.883 orang, lalu di Kota Mashiki sebanyak 11.260 orang.
Hari ini genap seminggu yang lalu terjadi gempa bumi dan hingga pukul 16.30 waktu Jepang, Kamis (21/4/2016) sedikitnya telah 700 kali gempa terjadi mulai kekuatan 1 SR sampai dengan 7 SR.
Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika Jepang meramalkan Selasa 22 April sekitar jam 06.00 pagi hujan deras paling parah mencapai curah hujan 150 mm per detik dengan maksimum kecepatan di atas tanah 35 meter per jam.
Katsunori Suzuki dari divisi 3 pasukan dasar bela diri Jepang (GSDF) menyatakan keprihatinannya atas hujan deras ini.
"Hujan deras ini sangat memprihatikan dan membuat frustasi banyak orang. Tentu saja kita ingin segera menyelamatkan banyak orang dan kelelahan personel pun telah terakumulasi. Meskipun demikian kita tetap berusaha semangat untuk tetap mencari orang yang hilang," katanya.