Prototipe Pesawat Tempur "Siluman" Buatan Jepang Akhirnya Terbang, Ini Videonya
Prototipe pesawat tempur siluman buatan Jepang akhirnya terbang perdana.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Secara audio, tentunya berusaha untuk membuat pesawat semakin tenang.
Secara sensor panas, pesawat biasanya dideteksi dari panas yang timbul dari badannya atau dari temperatur udara di sekelilingnya.
Bagian paling panas dari pesawat adalah saluran buangan udara mesin atau exhaust dan leading edge(bagian pesawat yang pertama membelah udara).
Panas dari exhaust bisa dikurangi dengan cara mencampur semburan mesin dengan udara dingin dari luar badan pesawat sebelum dihembuskan keluar pesawat dan memperpanjang pipaexhaust (seperti A-4 Skyhawk Indonesia yang mempunyai exhaust lebih panjang dibanding versi standarnya).
Bagian exhaust ini biasanya dikejar oleh rudal anti-pesawat dengan sensor inframerah.
Akan tetapi rudal pencari panas modern kini juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mengejar panas yang dihasilkan akibat pergesekan permukaan badan pesawat dengan udara.
Deteksi secara gelombang radio adalah dengan cara mencegah gelombang radio dari radar tidak terpantul dari badan pesawat dan kembali ke radar.
Gelombang radio tersebut bisa diserap jika badan pesawat dilapisi RAM (Radar Absorbent Material), dipantulkan ke arah lain, atau sedemikian sehingga gelombang tersebut menjadi hilang atau saling meniadakan (hal inilah yang mendasari bentuk pesawat siluman yang mempunyai bentuk yang lain dari pesawat biasa atau agak aneh).
Pesawat siluman biasanya tidak 100% tidak terdeteksi radar.
Tetapi karena memiliki RCS (Radar Cross Section) yang kecil maka di layar radar hanya tampak sebesar gerombolan burung, bukan pesawat.
Penemuan teknologi Siluman
'Pesawat Siluman' pertama kali dirancang dan dibuat oleh dua orang insinyur Jerman pada masa Perang Dunia II atas perintah Adolf Hitler.
Pesawat ini menggunakan dua mesin turbo jet dengan body terbuat dari kayu lapis.
Namun berdasarkan dokumen yang ditemukan, pesawat ini masih dalam tingkat prototype dan belum sempat diproduksi secara massal oleh Jerman.