Prototipe Pesawat Tempur "Siluman" Buatan Jepang Akhirnya Terbang, Ini Videonya
Prototipe pesawat tempur siluman buatan Jepang akhirnya terbang perdana.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Pada tahun 1976, salinan tersebut akhirnya bocor dan jatuh ke tangan Amerika Serikat, lantas dialihbahasakan oleh divisi teknologi Angkatan Udara Amerika.
Secara rutin, para ahli di Angkatan Udara menjabarkan, menganalisis dan mengembangkan teknologi stealth tersebut.
Di antaranya berupa pesawat mata-mata SR-71 Blackbird, F-117 dan B-2.
Prinsip Pesawat Stealth
Pada prinsipnya, supaya pesawat tersebut menjadi stealth (siluman) dalah cara memperkecil Radar Cross Section (RCS) yang tampak pada radar.
Langkah yang dilakukan adalah membuat desain bentuk pesawat tersebut sedemikian rupa sehingga permukaan-permukaan pesawat sekecil mungkin memantulkan energi yang dipancarkan radar untuk ditangkap kembali oleh antena radar.
Bahkan bila perlu bentuk pesawat tersebut sama sekali tidak memantulkan energi radar.
Kalaupun dipantulkan, diusahakan agar pantulan energi radar tersebut diarahkan ke arah lain sehingga jika ada yang tertangkap kembali, paling tidak hanya sebagian kecil saja.
Untuk itu, maka bentuk pesawat dibuat aneh tidak seperti biasanya.
Seperti contoh, bentuk pesawat B-2 yang memiliki rentang yang sama panjangnya dengan rentang pesawat DC-10 namun bentuknya dibuat pipih dan melengkung di bagian tengah badannya.
Dengan bentuk demikian, disamping cepat rambat pancaran radar diperlambat juga memberikan efek pantulan ke segala arah.
Bentuk sayap pesawat juga memengaruhi pantulan pancaran energi radar.
Bentuk sayap pesawat lama yang lurus ke samping misalnya memberikan pantulan yang sempurna sehingga pesawat ini mudah terdeteksi. Seementara pada layar monitor, titik RCS pesawat-pesawat itu tampak besar.
Melihat kenyataan demikian, kemudian orang membuat sayap sayung kebelakang, memang memperkecil pantulan namun tidak memuaskan karena RCS makin besar, maka dibuatlah delta yang membuat sebagian besar pancaran radar yang mengenai sayap itu, sebagian besar dibuang ke arah lain.
Kemudian dibuat sayap dengan bentuk sabit seperti yang dimiliki pesawat-pesawat generasi berikutnya.
Dengan membuat lengkungan pada bagian sayap, leading edge, maka pantulan ke arah lain semakin sempurna.
Desain lain adalah membentuk pesawat bersegi-segi kubustik seperti bentuk mata faset, seperti pada mata capung di mana bentuk ini dapat dilihat pada pesawat F-117. Bentuk tersebut juga ditemui pada helikopter pada generasi 1980-1990-an seperti pada AH-1 Cobra, dan AH-64 Apachesehingga pantulan radar tidak kembali ke antena radar.
Kemudian umumnya desain pesawat stealth tidak mengizinkan adanya pylon atau penggantung rudal maupun roket yang digantungkan pada badan dan sayap pesawat seperti yang dijumpai pada pesawat umumnya.
Sehingga rudal ditempatkan pada rak-bom (bomb bay) khusus.
Cara lain yakni dengan menggunakan material khusus yang dikenal sebagai RAM (Radar Anti material) yang merupakan bahan penyerap energi pancaran radar.
Bahan-bahan tersebut antara lain komposit berupa graphyte epoxy dari karbon.
Karena bahan itulah, maka energi radar tidak terpantulkan.
Meskipun demikian, rancangan tersebut tetap tidak sempurna untuk mengelabui radar.
Sebagai contoh pesawat stealth F-117 berhasil ditembak jatuh oleh rudal anti pesawat udara SAM (Surface to Air Missiles) SA-2 Guideline milik Serbia ketika operasi udara NATO pada tahun 1999 saat Konflik Kosovo. (*)