Kisah Inspiratif Perjuangan Bocah Perempuan Gembala Jadi Menteri Pendidikan Prancis
Kita hidup dalam waktu ketika seluruh dunia masih ada yang memperdebatkan apakah seorang imigran pantas untuk jadi pemimpin negara atau tidak.
Editor: Sugiyarto
Di tahun yang sama, Najat langsung terjun ke dunia politik dan karier politiknya kian menanjak setiap tahunnya.
Berikut rangkuman karier politik Najat Belkacem hingga menjadi Menteri Pendidikan dan Penelitian Prancis, seperti dilansir brilio.net dari Storypick, Senin (2/4):
1. Di tahun yang sama setelah lulus kuliah, Najat langsung bergabung dengan Partai Sosialis (dan tim Gérard Collomb, Walikota Lyon saat itu) dan mulai memperjuangkan hak-hak warga sipil, memberikan akses pekerjaan dan perumahan, dan melawan diskriminasi.
2. Terpilih dalam anggota dewan kota di Rhone Alpes pada 2004 dan mampu bertahan sampai tahun 2008.
3. Pada tahun 2008, ia terpilih sebagai anggota Dewan Rhone dan semenjak itu karier politiknya makin diakui.
4. Pada tahun 2012, Najat diangkat sebagai Menteri Hak-Hak Perempuan dan juru bicara pemerintah di bawah kabinet Presiden Prancis, François Hollande.
5. Dan akhirnya pada tahun 2014, Najat Belkacem terpilih sebagai Menteri Pendidikan.
Semasa perjalanan karier politiknya, tak membuat Najat lepas dari hujatan dan serangan karena dirinya adalah seorang imigran dari Maroko.
Ditambah lagi Najat adalah seorang wanita muslim sehingga membuatnya jadi target manis untuk semua komentar rasis.
Ditambah lagi belakangan di media sosial heboh foto seorang bocah gembala dan dirinya.
"Saya meninggalkan Maroko saat usia 4 tahun, yang saya ingat berlarian di pegunungan dengan kambing."
"Mungkin melihat mobil bisa sebulan sekali. Sungguh indah. Meskipun saya harus beradaptasi dan belajar setiap hari ketika harus pergi dari asal ketika harus pindah ke Prancis," kata Najat kepada NYTimes.