Daerah Seks Yokohama Jepang Mulai Diperiksa Polisi
Namun ini juga daerah kelas rendahan sehingga tarif nya pun lumayan murah.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menyongsong Olimpiade 2020, walaupun masih 4 tahun lagi, polisi perfektur Kanagawa sejak kemarin (1/6/2016) sudah melakukan inspeksi mendadak ke daerah seks Yokohama terutama daerah Koganecho.
"Pemeriksaan ke daerah Koganecho karena merupakan daerah hiburan dan banyak praktek ilegal dilakukan di sana di masa lampau," ujar sumber Tribunnews.com Kamis ini (2/6/2016).
Daerah Koganecho bisa disebut Red-Light Distriknya Yokohama karena cukup banyak wanita penghibur berdiri di pinggir jalan menggoda mata lelaki dengan pakaian seksinya serta ajakannya.
Namun ini juga daerah kelas rendahan sehingga tarif nya pun lumayan murah.
Sekitar jam 14.00 kemarin polisi sekitar 20 orang mulai mendatangi daerah tersebut memeriksa berbagai toko yang ada di sana, survey ke bar-bar dan berbagai lokasi di sana yang ada di area Nakaku.
Pada saat boom di masa lampau Koganecho dipenuhi dengan sekitar 260 toko hiburan yang biasa di sebut dengan bisnis chon-no-ma yang terdiri dari toko-toko kecil dengan wanita menggoda lelaki yang lewat dan mengajak masuk untuk bermain seks jangka pendek.
Pada tahun 2006 setelah diperiksa para petugas hukum seperti polisi dan sebagainya, jumlah toko mulai berkurang.
Bahkan kini hanya ada sekitar 90 toko saja yang masih beroperasi.
Bukan hanya Koganecho saja, berbagai red-light distrik di berbagai kota di Jepang mulai disasarkan polisi menyambut Olimpiade 2020 agar penyelenggaraan kegiatan duinia tersebut dapat lancar nantinya tidak terganggu hal-hal apalagi terkait dunia hitam dan dunia malam yang tidak jelas.
Dengan kejelasan ijin dan sebagainya pada setiap toko, diharapkan petugas pun akan segera bisa membekuk penjahatnya apabila terjadi kasus tindak pidana di lokasi yang bersangkutan.