Zeenat Dibakar Hidup-hidup Demi Kehormatan Keluarga
Alih-alih menyembunyikan aksinya, sang ibu malah mengumumkan ke tetangganya, bahwa ia telah membunuh anak yang telah memalukan keluarganya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, LAHORE - Lantaran kawin lari, seorang gadis Pakistan dibakar hidup-hidup oleh ibunya, pada Rabu (8/6/2016).
Gadis itu, Zeenat Rafiq, awalnya dibujuk ibunya pulang, dijanjikan akan disambut oleh keluarganya untuk menggelar upacara pernikahan yang sungguhan.
Namun, setelah bertemu, Rafiq malah digiring ke daerah pabrik di Lahore, Pakistan.
Dia dibakar hidup-hidup oleh sang ibu, dibantu saudara Rafiq.
Alih-alih menyembunyikan aksinya, sang ibu malah mengumumkan ke tetangganya, bahwa ia telah membunuh anak yang telah memalukan keluarganya.
Rafiq yang menderita luka bakar hebat lalu dilarikan ke rumah sakit.
Malang, nasibnya tak tertolong.
Rafiq meninggal dunia.
Dalam sebuah wawancara, suami Rafiq bercerita bahwa Rafiq tadinya sempat ragu untuk menerima bujukan ibunya dan kembali ke rumah.
"Ia tadinya sempat tak mau, karena takut akan dibunuh oleh keluarganya. Tapi, setelah dijamin keselamatannya oleh para pamannya, Rafiq akhirnya mau," kata suami Rafiq, Hassan Khan.
Sang ibu dari gadis 17 tahun itu, Parveen Rafiq, kemudian ditahan oleh kepolisian sebagai tersangka utama atas tuduhan aksi pembunuhan.
Ratusan perempuan di Pakistan mengalami tindak kekerasan atas alasan menjaga kehormatan keluarga, setiap tahun.
Pernikahan Rafiq dan Khan membuat keluarga Rafiq marah besar karena Rafiq menikahi pria dari etnis lain tanpa izin keluarga.
Kondisi jenazah Rafiq mengenaskan
Kepolisian di kota Lahore, Pakistan menangkap seorang perempuan yang diduga membakar hidup-hidup putrinya yang kawin lari.
Jasad Zeenat Rafiq menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Gadis ini diikat ke tempat tidur, disiram bensin sebelum kemudian dibakar hidup-hidup.
Parveen, ibu gadis malang itu, diyakini memanggil pulang Zeenat dari kediaman mertuanya sekitar sepekan setelah pasangan muda itu menerima surat nikah resmi mereka.
Anggota keluarga Zeenat dilaporkan mencegah para tetangga untuk memasuki kediaman mereka, saat gadis berusia 18 tahun itu berteriak kesakitan dan minta tolong.
Saat itu, Parveen berlari ke jalanan dan berteriak bahwa Zeenat tengah dihukum karena membawa aib untuk keluarganya.
Zeenat dan suaminya, Hassan Khan, menikah sepekan lalu di pengadilan setelah sebelumnya mereka memutuskan untuk kawin lari.
Setelah menikah, pasangan muda ini tinggal di kediaman orangtua Hassan Khan.
"Saat dia (Zeenat) menceritakan tentang kami kepada keluarganya, mereka memukulinya hingga hidung dan mulutnya berdarah," kata Khan kepada BBC.
Kemudian, lanjut Khan, keluarga Zeenat membujuknya pulang dan menjanjikan perdamaian dan menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan serta akan menggelar pesta pernikahan yang semestinya.
"Dia ketakutan dan mengatakan tidak akan menyerahkan saya. Dia tak mau pulang tapi keluarga saya meyakinkan dia. Bagaimana kami tahu keluarganya akan melakukan pembunuhan ini?" lanjut Khan.
Ini adalah kasus ketiga dalam satu bulan terakhir di Pakistan. Pekan lalu, seorang perempuan dibakar hidup-hidup setelah menolak menikahi pria yang jauh lebih tua.
Bulan lalu, seorang remaja perempuan diculik, dibius, dimasukkan ke dalam sebuah minibus yang kemudian dibakar setelah membatu temannya kawin lari.
(The Guardian/Daily Pakistan)