Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Agensi Film Porno Jepang Ditangkap, Paksakan Artis Main Film Porno

Seorang wanita Jepang berusia 20 tahun mengadu ke polisi Metropolitan Tokyo

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bos Agensi Film Porno Jepang Ditangkap, Paksakan Artis Main Film Porno
Foto Richard Susilo
Salah satu kantor agensi artis porno Jepang, Marks Japan di daerah Shibuyaku, Tokyo 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tiga orang termasuk mantan bos Agensi perusahaan perekrut bintang film porno Jepang, Marks Japan, ditangkap hari ini karena melakukan tindakan pelanggaran kontrak dan pidana pemaksaan terhadap artisnya.

"Artis wanita yang mendaftar dipaksakan film porno apa pun harus diperaninya. Belum lagi ketidakjelasan dan pelanggaran kontrak kerja lain serta berbagai komplain telah diterima pihak kepolisian mengenai perusahaan agensi artis porno ini," ujar sumber Tribunnews.com Senin ini (13/6/2016).

Seorang wanita Jepang berusia 20 tahun mengadu ke polisi Metropolitan Tokyo bahwa dirinya telah dipaksa untuk main film porno padahal dia tidak mau untuk memerankan film tersebut.

Pemaksaan itu dilakukan sang mantan bos Marks Japan, Norihide Murayama (49) beserta dua stafnya sehingga kini meringkuk di dalam tahanan kepolisian.

"Sebagai artis kamu harus mau main film apa saja yang kami suruh," ujar terdakwa kepada sang artis porno tersebut.

Demikian pula sang artis tidak mau kontraknya mencantumkan nama asli dia karena untuk melindungi dirinya agar tidak diketahui keluarganya.

Berita Rekomendasi

Namun apabila sang artis tidak mau mengikuti perintah tersebut dari sang bos agensi, maka dikenakan denda tinggi dan tagihan dikirimkan kepada orangtuanya sehingga ketahuan keluarganya kalau dia bermain film porno.

Penyelidikan selama lima tahu terakhir ini menunjukkan sebagai pemain artis porno di Jepang saat ini tampaknya semakin beresiko tinggi di Jepang karena banyak produsen film porno tidak menjaga janji sesuai kontraknya serta resiko rusaknya nama baik sang artis karena diketahui keluarga dan teman dekatnya di masyarakat.

Kasus tindak pidana pemaksaan ini masih terus diselidiki pihak kepolisian, termasuk arus mengalirnya uang hasil produksi perusahaan tersebut.

Cukup banyak perusahaan film porno terkait dengan dunia mafia Jepang (yakuza) karena meraup uang yang tidak sedikit dari para penggemarnya.

Namun demikian semakin mengancam dan beresiko tinggi terhadap keselamatan serta nama baik sang artis itu sendiri.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas