Omar Mateen Serang Klub Gay Karena Marah Lihat Dua Pria Berciuman
Pelaku penembakan di sebuah klub gay di Orlando, AS, dikatakan pernah marah karena melihat dua pria berciuman.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Pelaku penembakan di sebuah klub gay di Orlando, AS, dikatakan pernah marah karena melihat dua pria berciuman.
Hal itu diceritakan oleh ayah dari si pelaku penembakan, Omar Mateen, yang berpendapat bahwa itu dapat menjadi alasan Omar menyerang klub itu.
"Baru-baru ini ia pernah marah sekali karena tak sengaja melihat dua pria berciuman, ketika ia berada di Miami," ucap sang ayah, Seddique Mateen.
Menurutnya, hal itu dianggap sebagai sesuatu yang asing di matanya.
Seddique menduga hal itu bisa jadi berhubungan dengan niatnya melakukan serangan di klub malam khusus gay di Florida itu.
Usai mendengar kabar bahwa Omar menjadi pelaku penembakan itu, Seddique mengaku terkejut dan meminta maaf atas perbuatan anaknya itu.
"Padahal, dia bisa saja lanjut sekolah S2, jadi dokter, dan menghasilkan banyak uang," tuturnya.
"Saya lebih merasa kehilangan atas nyawa orang-orang yang menjadi korban anak saya, ketimbang nyawa anak saya," kata Seddique lagi.
Sedangkan, Presiden AS Barack Obama telah menyatakan bahwa Omar melakukan serangan karena telah terpengaruh ekstremis melalui internet.
Direktur FBI James Comey juga mengatakan investigasi atas kasus itu menyimpulkan bahwa pelaku diindikasi teradikalisasi oleh organisasi teroris.
Omar Mateen, seorang pria Pakistan yang tinggal di Florida, AS, menjadi pelaku penembakan di klub malam khusus gay Pulse pada Minggu (12/6/2016).
Omar ditembak mati usai terlibat baku tembak dengan kepolisian di klub tersebut. (Guardian/Breitbart News)