TRIBUNNEWS.COM, KAIRO -- Upaya yang dilakukan di Kairo, Mesir untuk mengunduh informasi dari dua "kotak hitam" pesawat EgyptAir yang jatuh di Laut Tengah, gagal.

Kondisi ini terjadi karena kerusakan parah dari dua piranti yang diangkat dari kedalaman laut beberapa waktu lalu.

Menyusul kegagalan ini, benda yang menjadi kunci untuk mengungkap misteri di balik jatuhnya Airbus A320 itu kemudian dikirim ke Perancis, untuk diperbaiki.

Informasi ini dikutip dari Associated Press, Jumat (24/6/2016), berdasarkan aparat terkait Amerika Serikat dan Mesir yang bekerja di Kairo.

Disebutkan, "electronic boards" dari rekaman data penerbangan akan diterbangkan ke Perancis pekan depan. Selanjutnya, piranti itu akan ditangani biro penyelidik kecelakaan udara di Perancis yang berada di Paris.

Setelah diperbaiki dan kandungan garam di alat itu dibersihkan, piranti itu akan dikirimkan kembali ke Kairo.

Demikian yang penjelasan yang dituangkan komite investigasi Mesir dalam pernyataannya, Kamis kemarin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kedua kotak hitam itu ditemukan dalam keadaan hancur.

Kotak hitam itu merupakan bagian dari pesawat EgyptAir yang terbang dari Paris menuju Kairo dan mengalami kecelakaan di Laut Tengah, pada 19 Mei lalu.

Kecelakaan itu mengakibatkan 66 orang penumpang dan kru yang ada di pesawat itu tewas.