Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temui Dalai Lama, Lady Gaga Ditinggalkan Penggemar di China

Baik warga maupun pemerintah China tidak senang dengan pertemuan antara Lady Gaga dengan Dalai Lama tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Temui Dalai Lama, Lady Gaga Ditinggalkan Penggemar di China
AP
Lady Gaga (kanan) mendengarkan Dalai Lama berbicara pada sesi tanya jawab pada Konferensi Walikota Amerika di Indianapolis, Minggu (26/6/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, CHINA - China memperingatkan masyarakat internasional tentang motif berbahaya Dalai Lama setelah bertemu dengan bintang pop Lady Gaga selagi berada di Amerika.

Pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama hari Minggu (26/6) menghadiri Konferensi Walikota Amerika ketika bertemu dan bercakap-cakap dengan Lady Gaga, yang kemudian memposting foto dan video dari pertemuan di Indianapolis itu.

Keduanya berbicara tentang kebaikan dan kasih sayang manusia.

Baik warga maupun pemerintah China tidak senang dengan pertemuan antara Lady Gaga dengan Dalai Lama tersebut.

“Tujuan kunjungan dan kegiatannya di negara lain hanya untuk mempromosikan proposalnya bagi kemerdekaan Tibet,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei dalam konferensi pers hari Senin (28/6/2016).

Warga China telah menyatakan kemarahan di Internet atas pertemuan itu. Mereka mencela Lady Gaga, yang populer di kalangan banyak anak muda China. Selama ini China telah memasukkan banyak seniman asing ke dalam daftar hitam karena mereka bertemu dengan pemimpin spiritual itu.

China menganggap Dalai Lama sebagai separatis yang berbahaya. Sebelumnya bulan ini China mengecam pertemuan antara Dalai Lama dengan Presiden Obama.

Berita Rekomendasi

Dalai Lama telah menganjurkan jalan tengah – tidak meminta kemerdekaan Tibet dari China, tetapi otonomi yang lebih luas daerah itu.

Dialog antara Dalai Lama dan pemerintah pusat China terhenti tahun 2010. Warga Tibet kembali memilih perdana menteri dalam pemerintah di pengasingan bulan Mei lalu, dan mereka tetap berharap bahwa pembicaraan dengan China mengenai pemberian otonomi lebih luas bagi Tibet dapat dilanjutkan. [lt]

Sumber: VOA Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas