PM Italia Terus Pantau Perkembangan Korban Serangan Bangladesh
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan ada warga Italia menjadi korban dalam serangan Dhaka
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan ada warga Italia menjadi korban dalam serangan Dhaka, Bangladesh. Tapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut sampai keluarga diberitahu.
"Kami mengikuti peristiwa di Dhaka sepanjang malam mengharapkan hasil yang berbeda", ujar Renzi kepada wartawan Sabtu (2/7/2016).
Pemerintah Italia pun telah mengirimkan pesawat terbang menuju Dhaka.
Kantor berita Italia melaporkan sekitar 10 atau 11 warga Italia berada di dalam kafe ketika serangan terjadi.
Sebelumnya seorang perwira AD Bangladesh, Sabtu (2/7/2016), mengatakan seluruh 20 korban tewas dalam penyerangan dan penyanderaan sebuah restoran di Dhaka adalah warga asing.
"Semua 20 sandera yang tewas adalah warga asing. Sebagian besar adalah warga Italia dan Jepang," kata Letnan Shahab Uddin.
Juru bicara AD Bangladesh, Sabtu (2/7/2016), mengatakan, kelompok militan bersenjata yang menyerbu sebuah restoran di Dhaka menewaskan 20 warga sipil yang mereka sandera.
"Kami menemukan 20 jenazah. Sebagian besar dari mereka tewas karena dibacok senjata tajam," kata juru bicara militer Brigjen Nayeem Ashfaq Chowdury tanpa memberikan kebangsaan para korban.
Diberitakan sebelumnya, pasukan khusus Bangladesh mengakhiri drama penyanderaan di sebuah restoran di ibu kota Dhaka dan menewaskan enam orang penyandera.
"Operasi sudah berakhir. Situasi sepenuhnya sudah terkendali," kata juru bicara militer, Kolonel Rashidul Hasan.
Sementara itu, Letnan Kolonel Tuhin Mohammad Masud, komandan pasukan elit Batalion Aksi Cepat (RAB) yang menyerbu restoran itu, mengarakan, jatuh beberapa korban termasuk enam penyandera.
"Kami menembak mati enam teroris. Area yang mereka kuasai sebelumnya sudah dibebaskan," kata Masud kepada stasiun televisi India's Times.(AP/AFP)