Perusahaan Jepang Larang Karyawan ke Bangladesh
Perusahaan Perdagangan Chori Jepang melarang kunjungan ke Banglades
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Pejabat tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya-- mengatakan semua korban meliputi 10 lelaki dan 10 perempuan.
Tujuh pria yang bersenjatakan pisau, senjata api dan bom juga membunuh dua personel polisi Bangladesh saat awal serangan.
Hal itu diungkapkan juru bicara Angkatan Darat Bangladesh dalam satu taklimat mengenai operasi "Thunderbolt", yang mengakhiri krisis penyanderaan 13 jam pada Sabtu.
Pria bersenjata membunuh korban mereka tak lama setelah mereka menyerbu restoran Spanyol --Holey Artisan bakery-- di daerah kantung diplomatik di Dhaka, Gulshan, dalam krisis penyanderaan terburuk di Bangladesh.
Direktur Operasi Militer Brigadir Jenderal Naim Ashfaq Chouwdhury dalam penjelasan tersebut tidak mengungkapkan kewarganegaraan korban, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (3/7/2016) pagi.
Menurut Kementerian Luar Negeri Italia, warga negara Italia yang jadi korban adalah Adele Puglisi, Marco Tondat, Claudia Maria D'antona, Nadia Benedetti, Vincenzo D'allestro, Maria Rivoli, Christian Rossi, Claudio Cappelli dan Simona Monti.
Menteri Urusan Luar Negeri India Sushma Swaraj sudah mengumumkan bahwa seorang mahasiswi India termasuk di antara korban.
"Tarishi berusia 19 tahun. Dia lulus dari American School Dhaka. Saat ini, ia menjadi mahasiswi di Berkeley," kata Swaraj di dalam akun Twitternya.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan seorang warga negara AS termasuk korban tewas dalam serangan tersebut.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa seorang warga negara AS juga termasuk di antara orang yang dibunuh tanpa perasaan dalam serangan ini," kata Departemen Luar Negeri di dalam satu pernyataan.
Chowdhury mengatakan dalam satu taklimat bahwa enam penyerang tewas selama serangan bersenjata pada Sabtu pagi --sehingga mengakhiri pengepungan 13-jam di Gulshan.
"Kami telah berhasil menangkap seorang penyerang dalam keadaan hidup," katanya.
Sebanyak 13 sandera, termasuk satu warga negara Jepang dan dua Sri Lanka, diselamatkan.
Sekitar lima jam setelah serangan dimulai, menurut portal pemantau ancaman mujahidin, SITE Intelligence Group, IS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap restoran papan atas tersebut.
Beberapa pria bersenjata menyerbu restoran di daerah kantong diplomatik Dhaka, Gulshan, pada Jumat malam. Kebenaran klaim IS belum dikonfirmasi oleh polisi Bangladesh.
Sedikitnya 40 orang, termasuk pejabat senior polisi, cedera dalam peristiwa itu.(NHK/Xinhua)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.