Empat ABK Selamat Merupakan Warga Indonesia dan Filipina
Hingga kini belum diketahui lokasi di mana para korban penyanderaan itu dibawa.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
![Empat ABK Selamat Merupakan Warga Indonesia dan Filipina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tni-jemput-4-wni-abk-di-perairan-laut-filipina_20160516_124900.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SABAH - Sebanyak empat anak buah kapal (ABK) yang selamat dari penculikan di perairan Sabah diketahui merupakan warga Indonesia dan Filipina.
Dari total tujuh orang ABK kapal pukat tunda LD/114/5S, sebanyak tiga ABK WNI disandera oleh sekelompok pria bersenjata pada Sabtu (9/7/2016).
Sedangkan, empat orang sisanya ditinggalkan begitu saja di kapal tersebut, demikian menurut Komisaris Polisi Sabah Abdul Rashid Harun.
Ketiga ABK tersebut dibawa pergi setelah para pria bersenjata itu meminta paspor mereka.
"Tiga ABK berpaspor Indonesia dibawa oleh para penculik," kata Harun kepada AFP.
"Empat orang sisanya, seorang warga Indonesia dan tiga orang warga Filipina, dilepas karena tak punya dokumen identitas," katanya.
Setelah ditinggal para penculik, empat korban selamat itu melarikan diri dan melapor pada polisi atas kejadian itu.
Para ABK selamat itu kini telah berada di Malaysia, menurut AP.
Insiden penculikan ABK ini dikatakan kembali menyorot lemahnya pengamanan di kawasan Laut Sulawesi, yang berbatasan dengan Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Padahal, Harun menekankan bahwa kejadian itu terjadi di wilayah perairan yang sangat ketat pengamanannya.
Hingga kini belum diketahui lokasi di mana para korban penyanderaan itu dibawa.
Otoritas Malaysia menduga mereka telah dibawa ke sebelah selatan Filipina, di mana kelompok Abu Sayyaf diketahui bermarkas.
Sedangkan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan baru akan berkoordinasi dengan Malaysia untuk mengetahui lokasi penyanderaan.
"Lokasi penangkapannya sudah (diketahui), tapi dibawa kemana itu belum. Makanya nanti saya mau tanya Menhan Malaysia," kata Ryamizard. (AP/AFP)