Serangan Anti-Teror Filipina Tewaskan 40 Militan Abu Sayyaf
Serangan dilakukan di sejumlah titik lokasi, termasuk di hutan-hutan Provinsi Sulu
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina mengklaim telah menewaskan 40 militan Abu Sayyaf dalam serangan anti-terornya.
Ini merupakan serangan anti-teror besar pertama yang dilakukan sejak Rodrigo Duterte menjabat sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni lalu.
Juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Filemon Tan, mengatakan pada Senin (11/7/2016) bahwa serangan dimulai sejak pekan lalu.
Serangan dilakukan di sejumlah titik lokasi, termasuk di hutan-hutan Provinsi Sulu, di mana 22 militan Abu Sayyaf tewas dan 16 orang cedera.
Serangan juga dilakukan di Provinsi Basilan, di mana sebanyak 18 orang militan Abu Sayyaf tewas dan sembilan orang cedera.
"Operasi khusus militer telah diintensifkan, berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah provinsi Basilan dan Sulu," kata Tan.
Serangan itu menyusul peringatan dari Duterte kepada kelompok militan itu, agar menghentikan aksi penculikan atas dasar tebusannya itu.
Presiden berjuluk 'Trump dari Timur' itu bahkan mengancam akan secara langsung melakukan konfrontasi terhadap Abu Sayyaf.
Kelompok itu diduga otoritas Malaysia kembali terlibat dalam penculikan tiga anak buah kapal (ABK) WNI pada Sabtu (9/7/2016) di perairan Sabah.
Apo Mike memang telah menjadi dalang sejumlah penculikan ABK kapal tunda di daerah perairan internasional antara Sabah dan Filipina itu.
Sedangkan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan telah mengatakan, kelompok penyandera itu dipastikan kelompok Abu Sayyaf. (Asian Correspondent)