Perancis Perpanjang Masa Darurat Hingga 3 Bulan Mendatang
Kami harus memperpanjang keadaan darurat sampai kita bisa yakin
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NICE - Presiden Francois Hollande, Kamis (14/7/2016) memutuskan untuk memperpanjang masa darurat hingga tiga bulan mendatang.
Seharusnya masa darurat akan berakhir 26 Juli akan datang, setelah serangan 13 November yang lalu di Paris, Perancis.
"Kami harus memperpanjang keadaan darurat sampai kita bisa yakin bahwa hukum memberi kita cara untuk melawan ancaman teroris secara efektif," katanya dalam sebuah wawancara televisi, seperti dikutip dari france24, Jumat (15/7/2016).
Kata dia, Undang-undang baru "akan memberi kita cara untuk mengawasi individu-individu tertentu secara administratif," katanya.
"Kita tidak bisa memperpanjang keadaan darurat selamanya. Itu akan tidak masuk akal,"katanya, sambil mengakui bahwa ancaman"tetap ada."
Hollande menyatakan pertama kali keadaan darurat pada malam hari serangan 13 November, yang membunuh 130 orang.
Hal ini diperpanjang tiga kali oleh Parlemen, sebelum kini kembali diperpanjang oleh Pemerintah Perancis.
Perancis sangat terpukul kembali setelah sebuah truk besar atau biasa disebut truk lori, dengan kecepatan tinggi menghantam kerumunan orang-orang yang sedang merayakan Hari Nasional Perancis atau Bastille Day di Nice, Perancis, Kamis (14/7/2016).
Serangan truk besar itu menewaskan setidaknya 80 orang yang berdasarkan kesaksian seorang saksi bahwa "tubuh berserakan di mana-mana."
Serangan yang terjadi Kamis (14/7/2016) malam--saat hari libur nasional Perancis mengguncang sebuah bangsa yang masih belum hilang traumanya akibat serangan bulan November di Paris yang membunuh 130 orang saat itu.
Bendera pun diturunkan untuk setengah tiang di Nice dan Paris.
Menteri dalam negeri Bernard Cazeneuve, yang turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), menyebutkan teradapat 18 orang alami luka serius.
Dia mengatakan polisi sedang mencoba menyelidiki dan mengungkap identitas pengemudi.
(france24/AFP/AP)