Teroris Beraksi Pakai Truk Jumbo, Mayat Berserakan Sepanjang 1,5 Km
Serangan teroris kembali melanda Prancis memanfaatkan truk berukuran besar (lori) untuk menyerang para pejalan kaki.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NICE - Serangan teroris kembali melanda Prancis. Kali ini bukan menggunakan bahan peledak, melainkan memanfaatkan truk berukuran besar (lori) untuk menyerang para pejalan kaki.
Truk seberat 25 ton itu berjalan kencang dan zig-zag, lalu ditabrakkan ke arah kerumunan orang yang tengah menyaksikan pertunjukan kembang api di acara perayaan Bastile Day alias Hari Kemerdekaan Prancis, Kamis (14/7/2016), sekira pukul 22.30 waktu setempat.
Setidaknya 80 orang tewas dan lebih dari 50 orang mengalami luka serius.
Aksi yang dilakukan seorang pria keturunan Afrika tersebut baru berhenti setelah polisi menembak mati tersangka. Polisi sempat memberondongkan tembakan ke arah pengemudi sehingga kaca depan lori penuh lubang peluru.
Pelaku melakukan aksinya di jalan sepanjang 1,5 km, pinggir pantai kawasan French Riviera, Selatan Prancis.
Seorang saksi mata menyebutkan lori tersebut menghantam orang-orang yang tengah berada di kawasan itu sehingga tubuh mereka melayang seperti pin bowling.
Saksi mata itu juga mendengar jerit tangis yang tak pernah bakal ia bisa lupakan, di kawasan bagi pejalan kaki paling sibuk bagian selatan Kota Nice tersebut.
Tak pelak mayat korban bergelimpangan di jalan sepanjang 1,5 km. Polisi menemukan dokumen dalam truk, yang menyebut pelaku berusia 31 tahun, berkewarganegaraan Prancis-Tunisia.
Ada dugaan kuat, pelaku merupakan warga yang tinggal di Kota Nice.
Dalam truk ditemukan sejumlah senjata api genggam, granat, dan senjata ukuran besar.
Sejumlah saksi mata menyebutkan sempat terjadi aksi tembak menembak sebelum pengemudi lori dapat dilumpuhkan.
Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) mengaku bertanggungjawab terhadap serangan tersebut, seperti dilaporkan media Prancis.
Sekira 100 orang wisatawan yang berada di pinggir pantai memilih terjun ke laut untuk menghindar dari serudukan truk tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan sejumlah anak-anak menjadi korban tewas. Ia menyebut kejadian tersebut merupakan serangan teroris.
Polisi antiteror memerintahkan warga untuk tetap berada dalam bangunan untuk menjaga keselamatan mereka. Petugas keamanan memperingatkan kemungkinan adanya pria bersenjata yang menyasar hotel dan cafe di kota pelabuhan selatan Prancis itu.