Teroris Beraksi Pakai Truk Jumbo, Mayat Berserakan Sepanjang 1,5 Km
Serangan teroris kembali melanda Prancis memanfaatkan truk berukuran besar (lori) untuk menyerang para pejalan kaki.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
"Kami tengah berada di Pantai Neptune saat pertunjukan kembang api baru saja usai. Saat itu kami melihat sebuah lori warna putih melaju, berkecepatan sekira 60-70 km per jam," ujar seorang saksi mata bernama Antoine.
Diungkapkan, seorang pria bersenjata melompat ke luar dari truk, lalu melepaskan tembakan. Polisi mengatakan sang pengemudi kemudian ditembak mati di lokasi kejadian. Seorang tersangka lainnya masih dalam pencarian.
40 Lubang Peluru
Saksi mata lainnya, Wassim Bouhlel, mengaku melihat truk mengarah ke kerumunan orang. Ia melihat seorang pria melepaskan tembakan menggunakan senjata api genggam.
"Saat itu terjadi pembantaian di jalan. Mayat bergelimpangan di mana-mana," katanya.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan, "Kita sedang berperang melawan terorisme yang ingin menyerang kita dengan cara yang sangat kejam."
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Pierre-Henry Brandet menyebut tidak terjadi penyanderaan dan mengkonfirmasi pengemudi truk maut itu tewas ditembak polisi.
"Tengah dilakukan penyelidikan apakah pelaku bertindak seorang diri atau bekerja sama dengan orang lain yang melarikan diri," katanya.
Politisi lokal, Eric Ciotti, mengatakan truk itu melaju ke arah ratusan orang yang tengah berada di lokasi kejadian.
Ia juga menyebut sopir truk tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Ada sekitar 40 lubang peluru di truk itu. Bagian depan truk hancur, sedang roda depan kempes akibat tembakan polisi.
Seorang turis asal Inggris, Esther Serwah (59), mengaku menginap di sebuah hotel yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat itu ia tengah berjalan menuju kawasan pedestrian Anglais untuk makan malam bersama anak-anak perempuannya.
Saat itu ia melihat orang-orang berlarian sambil berteriak-teriak histeris.
"Saat itu saya melihat orang-orang berlarian, namun saya tidak tahu apa yang terjadi. Orang-orang itu berteriak-teriak menggunakan bahasa Prancis sehingga saya tidak tahu maksudnya," ujar Serwah.
Ia melihat sejumlah orang tergeletak di jalanan dan orang-orang berlarian melompati mayat-mayat itu.
"Orang-orang mengatakan terjadi serangan teroris. Situasi sangat menakutkan. Saya langsung syok dan saya masih terguncang," tambahnya. (dailymail/febby mahendra)