Pokemon Go Jepang Siapkan Server Khusus dan Hati-hati Pemalsuan
Aplikasi yang palsu Pokemon Go sudah muncul dan ketahuan sejak 8 Juli 2016
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Aplikasi Pokemon Go yang palsu sudah mulai bermunculan dan sangat mirip sekali dengan yang asli.
Peringatan keras telah disampaikan pihak McAfee dan juga pihak Jepang sehingga antisipasi sangat hati-hati saat ini sebelum penerbitan aplikasi Pokemon Go Jepang.
"Aplikasi yang palsu Pokemon Go sudah muncul dan ketahuan sejak 8 Juli 2016 dan benar-benar sangat mirip sangat berbahaya sekali," ujar Ishikawa, dari McAfee Jepang hari ini (21/7/2016).
Apabila kita mengunduh aplikasi palsu tersebut maka banyak data kita akan terambil oleh pembajak tersebut misalnya email kita, diskusi yang ada di ponsel kita, bahkan nomor telepon kita.
Bahkan berbagai isi lain hasil pertukaran informasi dengan pihak lain bisa ikut terbaca pihak pembajak yang membuat aplikasi palsu tersebut.
"Sangat bahaya sekali," sebut perusahaan sekuriti software McAfee Japan tersebut.
Penggunaan aplikasi palsu itu belum lagi dimanfaatkan untuk menyebarkan virus sehingga kontrol ponsel kita pun bisa terambil pihak pembajak tersebut.
Masyarakat Jepang sedang dihimbau untuk sangat hati-hati menggunakan aplikasi Pokemon Go baik yang bahasa Inggris juga sudah ada aplikasi palsunya, termasuk bahasa lainnya.
Sedangkan yang bahasa Jepang ditunda penerbitan aplikasi Pokemon Go Jepang yang rencana 20 Juli kemarin ditunda untuk waktu yang belum diketahui.
Saat ini pihak Nintendo Jepang sedang menyiapkan server khusus dengan lapis sekuriti sangat ketat sehingga tak bisa ditembus para pembajak.
Setelah semua persiapan matang barulah di rilis Pokemon Go.
National Center for Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC), mengeluarkan sembilan instruksi, termasuk menyarankan tidak menggunakan nama asli sampai mengingatkan mereka mengenai aplikasi palsu. Judulnya, Pokemon Trainer Permintaan Tolong Kepada Pengguna.
Gara-gara Pokemon Go pula seorang anak berusia 18 tahun Jason Lopez de Leon meninggal di Guatemala gara-gara mengejar Pokemon di jalan-jalan Chiquimula Guatemala baru-baru ini.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan keprihatinan tentang keamanan orang saat bermain Pokemon GO.
"Saya ingin orang-orang mengikuti anjuran pemerintah untuk menggunakan ponsel secara aman," kata Suga Kamis ini (21/7/2016).