Obama Bantah Tudingan AS Terlibat Kudeta Turki
Obama menyatakan bahwa kabar soal AS terlibat dan telah mengetahui adanya rencana kudeta "tidak benar".
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama membantah tudingan soal AS terlibat dalam upaya kudeta di Turki.
Dalam sebuah konferensi pers, Obama menyatakan bahwa kabar soal AS terlibat dan telah mengetahui adanya rencana kudeta "tidak benar".
"Soal kabar yang menyebut bahwa AS mengetahui akan adanya upaya kudeta atau terlibat dalam upaya kudeta, adalah tidak benar," demikian katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Erdogan harus memastikan bahwa dirinya dan pemerintahannya harus tahu bahwa kabar itu tak benar.
Obama segera mengklarifikasi soal tudingan itu sebab menurutnya hal itu dapat berpotensi merusak hubungan antara Turki dan AS.
Soal permintaan ekstradisi ulama Turki Fethullah Gulen yang dituduh sebagai dalang di balik kudeta itu, Obama lagi-lagi meminta bukti soal itu.
Gulen, yang selama ini tinggal mengasingkan diri di AS, dituduh sebagai dalang utama kudeta itu dan AS diminta untuk menyerahkannya pada Turki.
Namun, mengikut pernyataan yang pernah disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Obama meminta bukti soal tudingan itu terlebih dahulu.
Jika memang ada bukti yang membenarkan tudingan tersebut, ekstradisi baru akan diproses, demikian kata Obama.
Sentimen anti-AS memang telah mencuat di Turki sejak kudeta itu terjadi dan diklaim telah digagalkan oleh pemerintah. (VOA/Reuters)