Maju Lagi di Pilpres, Presiden Nikaragua Tunjuk Istrinya Jadi Cawapres
Saat ini, sang ibu negara juga sudah duduk di pemerintahan sebagai salah seorang menteri dan juru bicara utama kepresidenan.
Editor: Malvyandie Haryadi
![Maju Lagi di Pilpres, Presiden Nikaragua Tunjuk Istrinya Jadi Cawapres](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ortega_20160804_060548.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MANAGUA - Presiden Nikaragua Daniel Ortega berencana untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum pada 6 November mendatang.
Ini adalah rencana biasa bagi seorang petahana, tetapi langkah Ortega, Selasa (2/8/2016), memilih calon presiden yang akan mendampinginya sungguh tak lazim.
Pasalnya, Ortega memilih istrinya sendiri, Rosario Murillo sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum mendatang.
Saat ini, sang ibu negara juga sudah duduk di pemerintahan sebagai salah seorang menteri dan juru bicara utama kepresidenan.
Ortega dan Murillo resmi mendaftarkan diri ke komite pemilihan umum setempat didampingi penasihat hukum dari Partai Sandinista.
Saat meninggalkan gedung komisi pemilihan umum, ratusan pendukung Ortega memberi dia dan istrinya tepuk tangan meriah.
Jika memenangkan pemilu maka Ortega akan menjalani masa jabatan ketiganya pada 2017-2022, sementara Rosario Murillo akan menggantikan Moises Omar Halleslevens Acevedo sebagai wakil presiden.
Bagi banyak warga Nikaragua, sosok Rosario Murillo yang sangat "high profile" itu dianggap sebagai kekuasaan sesungguhnya di Nikaragua selama satu dekade terakhir.
Di sisi lain, kelompok oposisi khawatir dipilihnya Rosario Murillo menjadi cara Ortega menciptakan sebuah dinasti penguasa di negara Amerika Tengah yang miskin itu.
Ortega adalah mantan pemimpin pemberontak sayap kiri yang berbagai langkah dan kebijakannya selama berkuasa dianggap kelompok oposisi sangat otoriter.
Dia pernah mengatakan tak akan mengizinkan pengamat asing memantau pemilihan umum November mendatang yang juga akan menentukan anggota parlemen.
Ortega juga memberi legitimasi politik bagi istrinya dan menyebut dia mewakili 40 persen pemerintahannya.
Opini publik bahkan menyebut Rosario mendapat dukungan lebih dari 80 persen.
"Tak ada halangan legal bagi Rosario untuk dicalonkan sebagai wakil presiden atau bahkan menjadi presiden," kata seorang pengamat politik dan mantan diplomat, Carlos Tunnerman.
Sosok Rosario, ibu 10 anak yang tiga di antaranya adalah hasil pernikahannya dengan Ortega, lancar berbahasa Inggris dan Perancis serta dikenal sebagai penulis puisi terkenal di negerinya.
Sama seperti suaminya, dia juga merupakan anggota pemberontak sayap kiri Sandinista yang merebut kekuasaan di Nikaragua pada 1979.
Rosario tidak muncuk ke permukaan saat suaminya menjadi presiden pada 1985-1990. Namun, saat Ortega kembali ke kancah politik pada 2007, barulah namanya mulai dikenal.